Advertisement
Gudnyus.id - Mungkin sebagian merasa heran ketika pertama kali membaca judul tulisan ini, kenapa kok Nabi Yusuf as yang dihubungkan dengan Ramadan? Bukankah Ramadan identik dengan Nabi Muhammad saw?
Ini adalah salah satu filosofi Ramadan yang membuat kita semakin rindu dengan Ramadan karena kemuliaan, Keindahan dan Kenikmatan yang ada di dalamnya
1. Yang Dicintai
Nabi Yusuf as adalah salah satu dari 12 anak dari Nabi Ya’qub as, dan Nabi Yusuf as adalah anak yang paling dicintai oleh Nabi Ya’qub diantara 11 saudaranya yang lain.
Begitu pula dengan bulan Ramadan, yang merupakan bulan yang paling dicintai oleh Alloh swt diantara 11 bulan yang lain. Ketika seorang hamba menjadikan Ramadan bulan yg dia cintai maka dia insya Alloh akan meraih cinta dari Alloh swt
2. Lambang Kesabaran
Nabi Yusuf as adalah lambang kesabaran dalam pergaulan bersama saudaranya yang lain.
Begitu pula dengan Ramadan adalah bulan sabar sebagaimana yang kabarkan oleh Rasulullah saw. Tanpa kesabaran yang optimal kita tidak akan mampu meraih keutamaan dan kemuliaan Ramadan
3. Membuka Mata Hati
Sebagaimana Nabi Yaqub as matanya kembali bisa melihat ketika diletakan baju Nabi Yusuf as di wajahnya
Bagitupula Ramadan kedatangannya menghidupkan kembali mata hati orang-orang yang lalai dan jauh dari Alloh swt, menyegarkan mata jiwa orang orang beriman sehingga jiwa mereka semakin sensitif untuk semakin dekat dengan Alloh swt
4. Memberi Ampunan
Sikap Nabi Yusuf as yang memaafkan saudaranya yang bersikap keras dan jahat kepadanya. Namun setelah mereka berjumpa dengan Nabi Yusuf as di Istana Raja, Nabi Yusuf as menerima dan menyambut mereka dengan pengampunan dan pemuliaan.
Dan Ramadan menyambut orang –orang beriman dengan ampunan,karunia dan kemuliaan yang melimpah ruah QS Yusuf:92
Dia (Yusuf) berkata, "Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni kamu. Dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.
5. Datangnya Kenikmatan
Di saat manusia dalam krisis ekonomi dan kelaparan kehadiran Nabi Yusuf as menjadi solusi dan lambang kenikmatan. begitupula Ramadan datang di saat manusia dalam kekeringan dan kelaparan jiwa, memenuhi rongga dan dahaga jiwa manusia dengan berbagai kenikmatan yang tiada tara.
Inilah kenikmatan yang harus kita syukuri dengan memperbanyak amal sholeh, karena inilah yang menentukan siapa yang sukses dan beruntung serta siapa yang gagal dan rugi ketika Ramadan mendatangi dan meninggalkannya
Dalam Hadis Rasulullah saw bersabda :
Sungguh celaka dan rugi orang yang mendapati Ramadan tapi dia tidak diampuni oleh Alloh swt
Marhaban Ya Ramadan
Ditulis oleh : Abdul Rahman, Lc
Founder Andalusia Institute