Advertisement
Gudnyus.id - Pada abad ke-21, komputer pribadi dan ponsel digabungkan, menciptakan smartphone salah satu platform paling sukses sepanjang masa. Sekitar hampir ratusan miliar perangkat terhubung diramalkan pada tahun 2020, dimana sekitar 50 miliar akan terkait dengan IoT
Pada tahun 2018 Internet of Things (IoT) diperkirakan melampaui angka perangkat ponsel yang mencakup mobil, mesin, wearable dan elektronik konsumen lainnya yang terhubung. Antara tahun 2016 dan 2022, perangkat IoT diperkirakan meningkat sebesar 21% yang didorong oleh penggunaan baru. Pada akhir 2016, terdata 400 juta IoT telah terkoneksi dengan ponsel dan jumlah tersebut diproyeksikan mencapai 1,5 miliar perangkat pada 2022 atau sekitar 70 persen dari kategori wide-area.
Baca juga: Sejarah Internet of Things (IoT)
Pertumbuhan ini disebabkan oleh peningkatan fokus pada industri dan standarisasi 3GPP teknologi Input Output (I/O) seluler. Sambungan I/O seluler mendapatkan keuntungan dari penyempurnaan dalam penyediaan, pengelolaan perangkat, pemberdayaan layanan dan keamanan.
Tugas kritis untuk mengembangkan kebijakan keamanan cyber untuk IoT memiliki urgensi tertentu karena penggabungan domain fisik dan digital di IoT bisa meningkatkan konsekuensi serangan cyber.
Kekhawatiran cyber security pengguna IoT yaitu konsumen, perusahaan, atau pemerintah memerlukan kemudahan untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi masalah keamanan IoT. Misalnya, perusahaan dan pemerintah dapat mengidentifikasi integritas data sebagai perhatian utama.
Sementara konsumen mungkin paling peduli melindungi informasi pribadi. Industri dapat membangun keamanan dalam pengembangan dan implementasi perangkat IoT dan infrastruktur. Karena pengguna mengandalkan perangkat yang terhubung untuk membuat hidup lebih baik dan mudah, maka keamanan harus diperhatikan dari setiap aspek.
Semua perangkat di ekosistem IoT memiliki tanggung jawab untuk keamanan perangkat, data dan solusi. Ini berarti bahwa produsen perangkat, pengembang aplikasi, konsumen, operator, integrator dan bisnis perusahaan semuanya berperan untuk mengikuti praktik terbaik.
Baca juga: Cara Kerja Internet of Things (IoT)
Keamanan IoT memerlukan pendekatan berlapis-lapis. Dari sudut pandang perangkat, hal itu harus dipertimbangkan pada tingkat cetak biru yang dimulai dengan desain dan pengembangan dan membuat perangkat keras, firmware/perangkat lunak dan data menjadi aman.
Pendekatan yang sama berlaku jika seorang analis keamanan atau personil operasi yang bertanggung jawab atas solusi IoT. Untuk mengaktifkan potensi penuh dari IoT, tantangan keamanan harus ditangani melalui kombinasi antara interoperabilitas dan desain yang baik dengan mengambil pendekatan proaktif akan menghasilkan produk dan solusi yang lebih baik.
Blockchain memainkan peran utama di IoT, dengan meningkatkan keamanan, membuat transaksi menjadi lebih mulus dan menciptakan efisiensi dalam rantai pasokan. Perusahaan mulai memanfaatkan blockchain dalam tiga cara utama, yaitu membangun kepercayaan, mengurangi biaya dan mempercepat transaksi.
Berbagai macam sektor implementasi IoT dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan beberapa mungkin telah dilakukan, hanya saja tidak terpikir bahwa itu adalah bagian dari IoT. Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam beberapa bidang, yakni sektor pembangunan, sektor energi, sektor rumah tangga, sektor kesehatan, sektor industri, transportasi, perdagangan, keamanan, teknologi dan jaringan.
Sumber : Wilianto & Ade Kurniawan
Sejarah, Cara Kerja dan Manfaat Internet Of Things
Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Politeknik Negeri Bali, Vol. 8, 2018