Advertisement
Gudnyus.id - Masih panas di berbincangkan mengenai unggahan story instagram yang mengaku sebagai lulusan dari Universitas Indonesia (UI). Dalam unggahannya itu, ia tidak menerima gaji yang di tawarkan sebesar Rp 8 juta karena terlalu kecil baginya selaku lulusan UI.
Berbagai tanggapan pun muncul dari warganet, seperti pemilik akun ig rifkyrvn99 yang mengakatakan
“bukan soal dmana anda berkuliah,kualitas kampus,bahkan nilai bagus. Jika nalar dan logika anda masih cetek apa bedanya dengan anak SD ? Itu skripsinya bayar pasti malu dong ah wkwkwkkw ..”
Selain itu Ada pula yang memberikan komen receh, seperti ramdanriavnto
“Calon ojol masa depan”.
Berdasarkan data Carier Development UI Center justru angka tersebut tidak berlebihan, lantaran 25 persen lulusan UI mendapat gaji lebih dari rp 6-9 juta perbulan. Bahkan, ada 21 persen di atas Rp 9 juta .
Senada dengan itu, Seorang legislator juga turut angkat bicara, Fahri Hamzah mengatakan wajar jika fresh graduate UI menolak gaji Rp 8 juta.
“Dari dulu anak UI memang merasa punya standar gaji yang lebih tinggi daripada fresh graduate kampus-kampus lain,” Kata alumnus UI tahun 1997 ini.
Fahri pun menilai wajar jika lulusan UI memiliki standar lebih tinggi daripada pendahulunya. Hal terpenting kata Fahri, lulusan UI memiliki kemampuan dan skill yang membuat mereka layak mendapat gaji tinggi.
Terlepas pro dan kontra, gaji bukanlah prioritas utama dalam memilih pekerjaan, karakter rendah hati juga harus di tanam bagi tiap lulusan perguruan tinggi. Selain itu, mahasiswa juga harus tahu dan mengenal bidang kerja perusahaan dan kemampuan perusahaan menggaji karyawannya.
Penulis: Irfan Rifai