Advertisement
Gudnyus.id - Bermula dari keprihatinannya terhadap semakin maraknya polusi plastik, Kevin Kumala bersama rekannya Daniel Rosenqvist merintis sebuah start up bernama Avani. Start up yang didirikannya sejak tahun 2014 di Bali ini merupakan perusahaan sosial yang memiliki konsen mengganti produk plastik sekali pakai dengan produk alternatif ramah lingkungan.
Bayangkan saja, benda kecil yang tidak tampak berbahaya seperti sedotan plastik ternyata membutuhkan sekitar 30 tahun agar dapat terurai oleh bumi. Padahal potongan plastik itu rata-rata penggunaannya hanya selama 30 menit, setelah itu dibuang.
Hal yang sama berlaku untuk kantong plastik yang digunakan untuk keperluan belanja sehari-hari, penelitian telah menunjukkan bahwa setiap kantong plastik memerlukan waktu hingga 200 tahun untuk terurai. Sedangkan styrofoam saat ini menjadi polutan terbesar karena memerlukan lebih dari ribuan tahun untuk terurai.
Kevin kumala memiliki latar belakang pendidikan ilmu biologi ilmiah. Ia menilai pendidikan konstan mengenai 3R, Reduce, Reuse dan Recycle yang selama ini telah banyak disosialisasikan ternyata membutuhkan waktu yang lama dalam membentuk kesadaran masyarakat dalam penggunaan plastik. Sehingga ia berinisiatif untuk menciptakan solusi cepat serta efektif untuk perubahan yang positif melalui Avani.
Beberapa produk yang telah dihasilkan diantaranya, seperti alat makan yang terbuat dari kayu birch, kotak take away berasal dari serat tebu atau kertas kraft, sedotan terbuat dari kertas ramah lingkungan atau pati jagung, coffe cups dan wadah gelato dari kertas ramah lingkungan atau pati jagung, gelas dan mangkuk transparan dari pati jagung seta polimer ramah lingkungan dari pati singkong yang dapat diimplementasikan ke berbagai macam produk, seperti polybag, kantong kresek, sarung tangan, celemek, tas laundry dan kantong sampah.
Semua produk Avani bersifat ramah lingkungan telah tersertifikasi sebagai 100% biodegrable dan compostable (bisa menjadi kompos) dan terbuat dari sumber alam yang terbarukan. Bahkan dalam demo produknya, Kevin melarutkan kresek buatannya ke air hangat selama beberapa menit, kemudian meminumnya.
Selama tahun 2016, Avani telah menggantikan lebih dari 80 ton atau 400 m3 produk plastik dengan produk ramah lingkungan kami yang bersifat 100 persen biodegradable dan compostable murni dari tanaman. Hal ini setara dengan 650 sepeda motor honda vario dari segi berat, dan 36 totota avanza suv dari segi volume,
Kevin Kumala dan rekan-rekannya di Avani memiliki mimpi mewujudkan Indonesia yang lebih bersih dan hijau. Ia sadar pertempuran melawan plastik masih jauh dari selesai. Sehingga saat ini ia mengkampanyekan produknya dengan jargon I Am Not Plastic.
Ayo kita dukung produk ramah lingkungan dan menjadi bagian dari masa depan bumi kita.