Advertisement
Gudnyus.id - Proyek Palapa
Ring menjadi jawaban atas kebutuhan untuk mempersatukan Indonesia. Jika
sebelumnya ada tol laut dan tol darat, maka Palapa Ring menjadi tol langit yang
melengkapi keduanya. Menyatukan Indonesia dengan akses telekomunikasi dan
internet.
“Tol langit dijelaskan sebagai
kehadiran sinyal di seluruh pelosok Indonesia, yang mempermudah komunikasi
antar satu sama lain baik di perkotaan maupun di pedesaan. Hal ini dimungkinkan
dengan hadirnya Palapa Ring,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika
Rudiantara dalam Kunjungan Kerja Uji Layanan Palapa Ring Tengah di Kepulauan Sangihe,
Sulawesi Utara, Jumat (18/01/2019).
Hingga saat ini dua paket proyek
Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Tengah sudah beroperasi, sedangkan
pembangunan Palapa Ring Timur, sesuai data pertengahan Januari 2019, sudah mencapai 89.57 %. Palapa Ring Paket Timur
ditargetkan tuntas pada kuartal pertama 2019, sehingga pada kuartal kedua tahun
ini semua jaringan Palapa Ring dapat terintegrasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati yang ikut dalam kunjungan kerja di Kab. Kepulauan Sangihe, Sulawesi
Utara, menyarakan jaringan kabel serat optik untuk akses internet cepat Palapa
Ring merupakan bukti nyata Pemerintah membangun Indonesia dari pinggiran.
Infrastruktur tol langit itu dibangun menggunakan skema terobosan instrumen
keuangan. Sri Mulyani menyebut Palapa Ring dibangun melalui skema Kerja sama
Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Proyek Palapa Ring menjadi salah
satu bukti pemerintah menjalankan program membangun Indonesia dari pinggiran.
Hadirnya Palapa Ring sebagai tol langit untuk melengkapi tol darat dan tol laut
yang dibangun disemua sudut Indonesia,” ujar Sri Mulyani.
Dalam kunjungan kerja itu,
Menteri Kominfo dan Menkeu juga meninjau langsung pemanfaatan konektvitas
jaringan kabel serat optik Palapa Ring Paket Tengah. Jaringan itu ternyata
sudah digunakan untuk mendukung layanan publik di lingkungan Kementerian Keuangan.
Uji coba kecepatan dan keandalan akses internet juga dilakukan melalui video
conference.
Video conference itu sekaligus
uji coba untuk mendukung layanan kesehatan. Di Jakarta, Menteri Kesehatan bersama Dirut RSCM mencoba
jaringan Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Tengah untuk dialog bersama Menteri
Kominfo dan Menkeu. Sementara pada saat bersamaan, terhubung dengan jaringan
dari Bandung Sekretaris Jenderal Kementeri Perhubungan dan Pusat Pengendalian
Operasi Tentara Nasional.
Indonesia Merdeka Internet Tahun 2020
Indonesia Merdeka Internet Tahun 2020
Palapa Ring Tengah telah tuntas
dikerjakan pada 21 Desember 2018 lalu. Jaringan yang melintasi Provinsi
Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku
Utara itu mulai beroperasi Januari 2019.
Jaringan Palapa Ring Tengah terdiri atas kabel darat sepanjang 1.326,22
km kabel darat dan 1,787,06 km kabel laut. Jaringan sepanjang 2.995 kilometer
ini melintasi 17 kabupaten dan kota. Selain 17 kabupaten dan kota layanan,
jaringan Palapa Ring Tengah melalui 10 kabupaten dan kota interkoneksi yaitu
Kota Manado, Luwuk (Kab. Banggai), Tentena (Kab. Poso), Kota Baubau, Kota
Kendari, Tobelo (Kab. Halmahera Utara), Sanana (Kab. Kepulauan Sula), Kota
Ternate, Kota Sofifi dan Kab. Kutai Barat.
Palapa Ring merupakan bangunan
tol informasi dalam bentuk serat optik yang menghubungkan seluruh wilayah
Indonesia. Sebagai infrastruktur tulang punggung jaringan telekomunikasi
broadband (pita lebar), Palapa Ring terdiri dari tiga paket, yaitu Palapa Ring
Paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah, dan Palapa Ring Paket Timur.
Selain menghubungkan seluruh
Indonesia dalam jaringan telekomunikasi, pembangunan Palapa Ring ditujukan
untuk mengikis kesenjangan layanan telekomunikasi antara di Pulau Jawa dengan
daerah lain di Indonesia.
Pembangunan Palapa Ring dilakukan
dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public private
partnership (PPP). Pembiayaan yang diterapkan dengan skema availability
payment, memungkinkan pemerintah memulai pembayaran penggantian modal yang
ditanamkan investor setelah proyek beroperasi. Dimana Pemerintah menggunakan
dana universal service obligation (USO) untuk operasional Palapa Ring. Dana USO
merupakan dana kontribusi perusahaan telekomunikasi dengan bobot 1,25% setiap
kuartalnya.
Misi pemerintah untuk menyatukan
Indonesia melalui internet, menurut Menteri Kominfo bisa dicapai pada tahun
2020. “Impian untuk menyatukan Indonesia lewat internet bukan lagi impian. Saya
yakin Indonesia aka merdeka internet tahun 2020,” kata Rudiantara.
Setelah semua proyek Palapa Ring
ini selesai, Menteri Kominfo mengharapkan seluruh daerah di peloso Indonesia
dapat terhubung dengan akses internet, sehingga tidak ada lagi kesenjangan
akses internet di Indonesia. “Melalui Palapa Ring, semua daerah di seluruh
Indonesia dapat terhubung dengan jaringan internet cepat,” harapnya.
Sedangkan untuk skema tarif,
Menkominfo menyatakan bahwa penetapan tarif Palapa Ring akan sama. “Skema tarif
sama, pemerintah akan kasih diskon besar kepada operator. Sehingga tarif di
Jawa dan di luar Jawa, di Barat dan Timur adalah sama. Tujuannya adalah
internet ada di mana-mana dan harga jual paketnya sama,” jelas Rudiantara
Pemerataan Akses Seluruh Indonesia
Dengan adanya pemerataan akses
internet hingga ke seluruh Indonesia, diyakini dapat digunakan untuk mendukung
layanan publik. Mulai dari layanan kesehatan, Pendidikan, perikanan, keuangan
sampai pertahanan dan keamanan.
“Dengan internet cepat dapat
mengatasi persoalan tenaga medis di pelosok. Dengan teknologi internet, dokter
bisa melakukan operasi jarak jauh,” jeas Menteri Rudiantara.
Pentingnya konektivitas akses
internet juga dirasakan Kepala Puskesmas Tona Tahuna Timur dr. Debbie R. Tatawi
untuk mendukung pekerjaan tenaga medis di Puskesmasnya. “Sekarang kami sudah
gunakan sistem online, mulai dari rujukan sampai sistem administrasi, tapi kenyataannya
jaringan disini masih kurang baik. Kami sering dapat keluhan dari pasien, jika
pasien ingin cepat ke rumah sakit namun tidak bisa karena jaringan buruk
sehingga rujukan online nya tidak bisa,”jelasnya.
Debbie berharap hadirnya Proyek
Palapa Ring bisa menjadi solusi atas permasalahan konektvitas jaringan yang
masih dirasakan kurang di wilayahnya, “Kalau boleh ke depannya, Puskesmas dapat
wifi gratis sehingga pelayanan online bisa optimal. Kami butuhkan jaringan
internet yang baik,” harapnya.
Sumber : kominfo.go.id