Advertisement
Gudnyus.id - Generasi milenial tentu sudah tak canggung lagi dengan teknologi, mereka lahir bersamaan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan cepat. Perkembangan teknologi yang tak bisa dibendung membuat milenial menjadikannya sebagai sebuah kebutuhan hidup, tidak bisa tidak mereka harus memiliki produk dari perkembangan itu. Contoh paling sederhana adalah smartphone.
Jika pada masa awal perkembangan teknologi hanya orang – orang punya banyak uanglah yang bisa memilikinya, itu tidak terjadi pada masa sekarang. Teknologi yang dikembangan dengan menuntut biaya yang rendah dan ergonomis sehingga perkembangan sudah semakin ramah kapada si miskin maupun kaya, muda hingga yang sudah berusia (tua).
Tentu kita menyambut baik perkembangan ini, pekerjaan manusia banyak yang terbantu, bisa juga mengobati rasa rindu ehh. Tapi kita juga tak bisa memungkiri ada sisi negatif yang perlu diatasi ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua agar teknologi yang berkembang tak menjadi duri untuk kita pribadi maupun keluarga kita nanti.
Tapi tahukah anda, smartphone yang kita gunakan atau komputer / laptop yang kita pakai dibalik layar hanya mengirim perintah berupa angka 0 dan 1 atau sering disebut dengan bilangan biner. Ketika kita mengirimkan pesan WA yang terjadi dibalik layar adalah kita mengirimkan kumpulan angka 0 dan 1.
Contoh jika kita mengirimkan pesan ‘geranting’ yang dikirim sebenarnya adalah angka ‘01100111 01100101 01110010 01100001 01101110 01110100 01101001 01101110 01100111’ angka ini lah yang dikirim ke penerima dan kemudian diterjamahkahkan lagi menjadi ‘geranting’ yang dilihat oleh penerima.
Kalau kalian anak jurusan teknik tentu ini sudah tak asing, tapi yang masih bingung dan penasaran sekolah ambil jurusan teknik hehe. Oh iya, hemat saya angka 0 berarti high (menyala) dan angka 0 berarti low (matikan).
Sebebagai end user (pengguna) produk teknologi mungkin kita tidak harus tau gimana sistem itu bekerja, yang kita tau ketika kita mengirim pesan maka pesan itu sampai dan sesuai dengan apa yang kita kirim. Biarkan si pembuat yang memikirkannya
Sebagai seorang muslim, saya menemukan adanya kesamaan pada logika 0 dan 1 pada bilangan biner dengan bagaimana seorang muslim beribadah kepada Allah. Seorang muslim dalam beribadah tentu ada 2 hal yang ia lakukan, mengerjakan apa yang Allah dan Rasulnya perintahkan dan menjauhi apa yang dilarang, pada prinsipnya 2 hal inilah yang menjadi landasan seorang muslim beribadah, yang dengan itu pula akan menuntun kita untuk menjadi hamba yang bertakwa.
Tentu kita tidak bisa mengerjakan apa yang di perintahkan Allah kemudian mengerjakan juga apa yang Allah larang, atau kita menjauhi apa yang dilarang tapi kita tidak mau mengerjakan apa yang Allah perintahkan, tentunya kita akan sangat jauh dari hamba yang bertakwa. Tinggal cara kita mengamalkan keduanya tergantung pada situasi dan kondisi pada saat itu harus sesuai dengan prinsipnya agar apapun yang kita kerjakan menandakan kalau kita beribadah kepada Allah.
Pada bilangan biner juga demikian dalam satu waktu dan satu kondisi harus di isi angka 0 atau 1 tidak bisa netral atau 0,5. Seperti halnya kita beribadah kepada Allah yang merupakan kumpulan dari mengerjakan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi dari apa yang Allah larang yang dengan tepat kita mengamalkannya, bilangan biner juga demikian, kata ‘geranting’ merupakan kumpulan dari angka 0 dan 1 yang disusun dengan tepat.
Perlu ada pembuktian dari mana konsepnya bilangan biner itu ditemukan, yang pasti perkembangan teknologi selalu berkelindan dengan aktivitas manusia. Satu hal yang pasti adalah manusia adalah produk terbaik yang Allah ciptakan, sementara teknologi yang berkembang mulai dari dulu hingga sekarang banyak sekali yang terinpirasi dari ciptaan Allah.
Wallahu ’alam bishowab
Penulis: Muhamad Sahyudi, Member of Rumah Baca Sesepuh