Advertisement
Gudnyus.id - Aksi salah tangkap yang dilakukan petugas bisa menimpa siapa saja tanpa diduga. Hal inilah yang hampir dialami oleh pemilik akun facebook bernama Tobiie Wagleri berdasarkan postingannya pada tanggal 28 Agustus 2019.
Kejadian bermula dari keinginannya mengirimkan paket ke temannya yang berada di Jawa Timur. Paket itu berisi Spagnum Moss, sebuah media tanam pengganti tanah. Sayangnya perjalanan pengiriman barang tak semulus yang diharapankan.
Sebuah panggilan diterima Tobiee untuk datang ke kantor ekspedisi mempertanggungjawabkan barang kirimannya yang diduga barang terlarang. Ingin tahu bagaimana kisah selanjutnya?
Berikut merupakan tulisan lengkap dari Tobiee yang ia posting melalui akun facebooknya:
MAAF KAMI SALAH TANGKAP !
Guys, beberapa bulan lalu terjadi kejadian lucu di kota kelahiran gw sendiri.
Tapi baru sempat saya ceritakan sekarang karna mendadak lupa, karna kebanyakan mikirin kamuh! Hahahha...
Apa yang ada di poto ini? Ada yang tau?
Namanya SPAGNUM MOSS, ini sejenis lumut2an yang dikeringkan untuk beberapa fungsi dalam media tanaman maupun substract/alas reptil & amphibi.
Oke dah tau ya, lanjut ke cerita sesungguhnya.
Jadi karna nyokap suka dengan tanaman khususnya kaktus & succulent jadi ada sisa Spagnum Moss dulu yang tidak terpakai. Jumlah nya juga banyak.
Kebetulan di daerah Jawa Timur ada teman yang mencari spagnum moss untuk media pengakaran bibit kaktus. Setelah sepakat, barangpun dikirim melalui jasa pengiriman sebut saja Tokay.
Barangpun saya kirim melalui agent terdekat dengan rumah.
'Isi Barangnya apa ini bang?'
'Moss bang'
'Alat eletronik ya?' (Dikira mouse mgkn)
'Hah? Bukan bang, tulis aja media tanaman disana'
Dan kiriman pun berjalan lancar pada hari itu......
Hari ke 3 si buyer nelfon di sore hari, komplain kalo barang belom sampai.
Padahal saya pakai yang express karna pengakaran bibit kaktus itu tidak bisa ditunda terlalu lama.
Dengan jengkelnya terpaksa saya cek online resi nya, data disana ditulis paket return! Barang tidak sesuai dengan isi.
Malamnya jam 9 saya pun di tlp pihak tokay. Dengan alasan paket tidak bisa dilanjutkan ke kota tujuan karna tidak sesuai dengan standar legalitas jasa pengiriman nya. Bingung gak lu?
'Bapak, isi paket bapak gak bisa dikirim ini ilegal coba bapak jujur isinya apa?'
'Itu moss pak, itu lumut untuk media tanam'
'Paket bapak reject, return dan dikasi redline sebagai barang terlarang'
'Trus maksudnya saya harus bagaimana?'
'Ambil lagi paketnya di kantor pusat kami malam ini juga pak, kalau tidak bagian penanggung jawab agent nanti yang samperin bapak'
Rasa gugup dan curiga campur bimbang saat itu dalam pikiran gw, apaan sih ini?
Lalu saya putuskan untuk berangkat ke kantornya. Toh saya ga merasa kirim aneh2.
Sampai di kantor, saya langsung mencari bagian kepala gudangnya. Dan dipersilahkan masuk ke ruangan nya.
Diruangan itu ada 4 orang, 2 memakai seragam, 1 memakai jaket kulit warna hitam dan 1 lagi kepala gudangnya. Paket saya sudah di meja itu lengkap dengan nama, nomor telepon.
'Bapak Toby?'
'Iya benar pak ada masalah apa ini?'
'Ini paketan bapak benar?' Sambil megang paketan ku
'Benar pak'
'Isinya apa pak?'
'Moss pak, media tanam'
'Jangan ngelak lagi pak, silahkan buka sendiri paket bapak!' Bentaknya.
Rasa gugup makin menjadi, sudah ga sanggup lagi berpikir positif.
Dalam benakku hanya berpikir kalau saya dijebak, isinya diganti dengan barang lain. Habislah gue!
Tapi tetap saya buka, karna tidak ada pilihan lain kan?
Dalam proses membuka itu sampai bungkusan terakhir, terasa sedikit lega.
Karna packingan masih original tanpa dirusak sedikitpun.
Dan, tadaaahhhh... memang tanpa barang aneh2 di dalam.
Legaaa mennn legaaa.. ternyata gw diracunin pikiran gw sendiri.
'Nah, ini apa kau kirim?'
'Moss ini namanya pak, masalahnya dimana sih' tanyaku
1 petugas mengambil dan menciumnya lalu dia geleng2kan kepala.
Keduanya pun ikut mencium dan mgkn mereka pikiranya itu ganja.
'Moss itu apa?'
Lalu saya buka wikipedia, dan saya jelaskan secara terperinci kegunaan barang tsb.
Ternyata, inti dari masalahnya adalah X-ray di bandara TRANSIT secara visual melihat isi paketku mirip dengan Cannabis atau Ganja.
'Maaf pak, kami salah paham. Kami mengira ini psikotropika golongan 1.'
Sahut petugas lain, iya pak kami minta maaf ternyata bukan yg kami maksud.
Hanya saja kami sedang gencar2 menangkap para pengedar.
Berakhir ngopi bareng di kantor dengan para petugas khilafer jam 10.30 malam.
tidak jadi masalah ini semua guys.
Tapi alangkah baiknya jika K9 itu dipake kembali untuk kejadian begini.
Masa petugas yang nyium2 barang gituan?
Untung ada kopi, kalo ga mgkn aku ngamuk dikantor pak!
Salam hangat,
Dari aku yang pernah salah dimatamu!