Advertisement
Gudnyus.id - Berkesempatan untuk menjalani pendidikan ke luar negeri
mungkin menjadi impian dari sebagian orang, termasuk juga mungkin kamu. Namun, pernah
tidak sobat gudnyus kapan sih kita harus belajar ke luar negeri? Berikut gudnyus
beritahu untuk sobat semua.
1. Sekolah
Dasar dan Menengah
Pada jenjang pendidikan SD/SMP, sebaiknya
para orang tua untuk tidak mengirimkan anaknya untuk sekolah ke luar negeri
kecuali dnegan kondisi tertentu. Kondisi yang dimaksudkan adalah apabila sang
anak mengikuti orang tuanya pindah tugas keluar negeri. Anak-anak dalam
kategori usia ini menyesuaikan diri dengan sangat cepat terhadap lingkungannya
dan sedang mencari jati diri mereka sehingga memerlukan figur-figur yang akan
menjadi idolanya. Saat-saat seperti ini anak perlu tumbuh di dalam keluarga
yang utuh. Di samping itu mereka juga perlu bersosialisasi dengan teman-teman
sebayanya dalam susasana lingkungan yang lebih bersahabat baginya.
Perkembangan kejiwaan yang positif
dlaam kategori usi ini akan sangat berpengaruh pada perkembangan kepribadiannya
kelak nanti. Usia kritis ini memerlukan perhatian dan bimbingan yang penuh dari
kedua orangtuanya. Hal lain yang tidak kalah penting adalah kedekatan emosional
sang anak dengan angggota keluarga yang lain akan menentukan hubungan keakraban
keluarga dimasa yang akan datang.
Jika dengan pertimbangan yang matang,
kamu akan tetap menyekolahkan anak kamu keluar negeri, maka biasanya pilihan
negera akan jatuh kepada negara yang dekat dengan Indonesia, seperti Singapura,
Malaysia atau pun Australia.
2. Sekolah
Menengah Atas
Pada jenjang pendidikan SMA, boleh-boleh
saja para orang tua mengirimkan anaknya dengan catatan tertentu. Pada dasarnya
anak-anak pada jenjang SMA mulai terbentuk karakternya, dimana orangtua bisa
melihat dengan jelas apakah anaknya sudah siap untuk dilepas. Kesiapan yang
dimaksud adalah si anak sudah cukup dewasa pembawaannya, sudah memiliki
tanggung jawab dan bisa mengatur diri sendiri.
3. Jenjang
Perguran Tinggi
Inilah usia yang paling ideal untuk
belajar keluar negeri. Murid-murid dalam kelompok usia relatif sudah jauh lebih
dewasa secara emosional. Setelah melewati masa kecil sampai remaja, karakter
mereka sudah terbentuk, tidak gampang untuk dipengaruhi dan sudah memiliki tujuan
yang lebih jelas. Dibandingkan dengan jenjang S2 (Pasca Sarjana) yang masa
kuliahnya relatif lebih pendek, murid di jenjang s1 yang masa kuliahnya antara
3-4 tahun memiliki waktu yang lebih memadai untuk menguasai bahasa asing, mengenal
budaya orang lain, belajar tentang kebiasaan hidup, cara berpikir etos kerja
yang berbeda untuk dapat diambil segi positifnya.
4. Pasca
Sarjana (S2 dan S3)
Untuk siswa yang belum berkesempatan
untuk melanjutkan pendidikan jenjang s1
di luar negeri, maka kesempataan harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Di jenjang
S2, mahasiswa sudah mengarahkan studinya ke bidang keahlian yang lebih spesifik,
sehingga lebih ideal bagi mereka yang sudah bekerja.
Setelah bekerja selama beberapa tahun, pelajar lebih mengetahui keahlian apa yang masuh diperlukan untuk kemajuan karirnya. Segi negatif dengan bekerja terlebih dahulu adalah pelajar menjadi malas untuk melanjutkan pendidikan lagi setelah mengenal uang apalagi yang telah mempunyai jabatan yang lumayan baik.
Setelah bekerja selama beberapa tahun, pelajar lebih mengetahui keahlian apa yang masuh diperlukan untuk kemajuan karirnya. Segi negatif dengan bekerja terlebih dahulu adalah pelajar menjadi malas untuk melanjutkan pendidikan lagi setelah mengenal uang apalagi yang telah mempunyai jabatan yang lumayan baik.
Itu dia sobat gudnyus. Semoga renungan singkat barusan bisa membantu kamu mengambil keputusan. Pilihan yang terbaik ada di tangan kamu. Tetap semangat untuk terus menimba ilmu.
Sumber foto: pexels.com