Advertisement
Gudnyus.id - Curriculum vitae (CV) dikenal juga sebagai daftar riwayat hidup berupa dokumen yang memberikan gambaran tentang kualifikasi dan pengalaman seseorang. Biasanya CV menjadi salah satu persyaratan yang harus disertai saat melamar pekerjaan.
Setiap perusahaan atau kantor memiliki mekanisme berbeda-beda dalam menerima CV pelamar kerja. Ada yang mewajibkan pencari kerja datang langsung menyerahkan CV saat memasukkan lamaran. Namun ada pula yang cukup mengirimkannya melalui email.
Sayangnya ternyata mengirim CV melalui email ada etikanya. Kamu tidak bisa sembarang mengirimkannya, karena dari caramu mengirim CV, pihak HRD perusahaan sudah bisa memberikan penilaian awal. Bahkan ada kemungkinan CV mu tidak akan dibaca sama sekali.
CV itu ibarat wajah kita, sementara email adalah cara agar wajah kita memikat untuk dilirik. Percuma kita punya paras yang cantik atau ganteng maksimal, bila ketika menyapa seseorang kita bersikap kasar dan tidak sopan. Sudah tentu orang yang disapa tidak akan respect terhadap wajah rupawan kita.
Nah, kali gudnyus akan membagikan beberapa etika cara 'menyapa' atau mengirim CV lewat email yang lebih baik:
1. Subject e-mail.
Berikan subject email yang relevan dengan posisi yang sedang kamu lamar. Tidak perlu memasukkan namamu di subject email.
<salah> Job Application
<salah> Job Application - Nicky
<Benar> Job Application - Digital Marketing Manager
Dengan format ini HR akan semakin mudah mensortir lamaran yang masuk. Bayangkan bila ada 10 jenis lamaran dan ratusan orang hanya mengirimkan nama tanpa posisi, HR pasti akan kesulitan untuk bisa sortir satu per satu. Tanpa menyertakan posisi yang dilamar, kemungkinan besar CV mu akan tidak terbaca.
2. Body e-mail.
Ini bagian yang tidak kalah pentingnya dengan subject. Berhentilah berharap CV mu akan dibuka dan dibaca HR kalau kamu mengirimkan email tanpa sepatah kata pun di body. Bagian body email pada dasarnya adalah versi pendek atau resume dari halaman surat.
a. Salutation
<Dear Mr./Ms. Wijaya>
atau kalau tidak tahu namanya,
<Dear HR Manager>
b. Clear intention
Paragraf 1: jelaskan dengan singkat padat jelas tujuan berkirim email.
Paragraf 2: Jelaskan kualifikasi singkat yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar, dan kontribusinya ke perusahaan.
Paragraf 3: Informasikan apa saja yang di-attach.
Paragraf 4: Appropriate closing/ kata penutup.
Percayalah, dengan keseriusanmu mengisi body email, HR akan merasa kalau pelamar kerja memang niat melamar dan bukan sekedar iseng menyebar CV ke banyak perusahaan.
Walaupun mungkin memang kenyataannya kamu sebar CV, ada baiknya berikan perhatian detail ke semuanya agar citra dirimu tidak rusak.
3. File name.
Tahukah kamu masih banyak orang yang mengirim atau submit CV dengan nama file masih 'document 1.pdf'. Ini beneran loh. Sebuah kesalahan krusial yang bisa berujung pada kegagalan CV mu mendapat perhatian dari HR.
Pastikan dulu nama file sebelum dikirim.
Kamu bisa memberi nama file dengan format: <Jenis file - nama - posisi>
Contoh: <CV Nicky Wijaya - Sales Executive>
Selain itu, saat ini sedang banyak lowongan yang dibuka melalui job portal perusahaan, bukan melalui email langsung ke HRD nya. Apabila kamu merasa benar-benar menginginkan pekerjaan itu dan merasa sangat qualified, cobalah cari tahu siapa HR recruitment di perusahaan tersebut dan kirimlah email langsung ke dia.
Kegigihanmu itu akan membantu HR mempersingkat waktu filtering ratusan lamaran yang masuk. Namun catatan utamanya adalah hanya bila kamu merasa benar-benar berkompeten terhadap lowongan tersebut ya. Selamat mencoba.
Sumber foto: rightnetwork.com