Advertisement
Gudnyus.id - Di era serba digital saat ini banyak startup mulai bermunculan, tetapi dari sebagian banyak perusahaan atau organisasi yang mengembangkan startup di indonesia hanya sedikit yang mampu bertahan dan berhasil menghasilkan profit. Mengapa sebuah startup dapat benar-benar sukses membangun bisnisnya sementara startup-startup yang lain gagal dan menyerah?
Sudah banyak startup indonesia yang berhasil membuktikan kesuksesan mereka sampai tingkat dunia, diantaranya GO-Jek, Traveloka, dan Tokopedia, mereka hampir mencapai status startup Unicorn (Newsletter, 2015).
Pemerintah sendiri pun tidak tinggal diam dalam fenomena ini, pemerintah berusaha membantu anak bangsa untuk dapat sukses di bidang ini, salah satunya dengan membuat program gerakan nasional 1000 startup yang berada dibawah kementrian komunikasi dan informatika.
Startup merupakan suatu organisasi yang dirancang untuk menenmukan model bisnis baru untuk mendapatkan keuntungan yang besar (Blank, 2014). Tapi tidak sedikit startup yang gagal, menurut catatan situs forbes.com, 90% startup yang diciptakan didunia gagal (www.forbes.com, 2015).
Beberapa alasan gagalnya sebuah startup antara lain, tidak adanya konsumen yang tepat, tidak dapat menemukan model bisnis yang cocok, tingkat persaingan yang tinggi, kebutuhan dana yang besar, tim yang kurang solid, ide dari bisnis itu sendiri, dan juga waktu yang kurang tepat, dan masih banyak yang lainnya.
Startup merupakan organisasi yang dirancang untuk menciptakan produk/layanan dibawah kondisi yang tidak pasti (Ries, 2011). Startup yang sukses bukan berasal dari pendahulunya yang berhasil tetapi dapat dipelajari dan dapat diajarkan (Blank, 2014). Start up juga identik dikenal sebagai sebuah perusahaan rintisan, atau perusahaan yang belum lama beroprasi.
Dari definisi tersebut dapat diartikan start up adalah sebuah perusahaan rintisan yang dirancang untuk menemukan model bisnis yang tepat untuk perusahaannya agar dapat bertahan ditengah ketidakpastian yang ekstrem. Bill gross melakukan riset dengan melakukan analisis 200 startup yang sukses dan gagal dari startup yang berada di dalam idealab dan beberapa startup di luar idealab seperti Uber, AirBnb, YouTube, dan lainnya.
Sebagian pendapat mengungkapkan ada 5 faktor yang menentukan kesuksesan sebuah startup. Kelima faktor tersebut adalah timing, team, idea, bisnis model, dan funding. Dari 200 startup tersebut, 42 persen kesuksesan mereka dipengaruhi oleh faktor timing yang tepat. Kemudian diikuti oleh faktor team sebanyak 32 persen, idea 28 persen, bisnis model 24 persen dan funding 14 persen.
Tim sangat berpengaruh bagi kesuksesan startup, kualitas sdm, skill dan kemampuan codingnya, sangat mempengaruhi kesuksesan sebuah startup. Tim sangat penting dalam sebuah startup, tim merupakan aset paling berharga. SDM startup tidak dapat bekerja sendiri, oleh karena itu dibutuhkan sinergi antar satu dengan yang lainnya.
Tim adalah aspek utama dari startup. Dari sudut pandang venture capitalist, tim adalah elemen paling penting saat menentukan apakah seorang investor akan berinvestasi atau tidak (Uzzaman, 2015). Tim adalah satu-satunya aset nyata yang dimiliki oleh sebuah startup.
Timming menjadi hal yang sangat penting karna kalo buat produk tapi waktunya salah produk tersebut tidak ada yang mau memakai. Gojek merupakan salah satu startup yang sukses pada waktu yang tepat, gojek hadir ditengah kemajuan masyarakat indonesia ketika internet dan smartphone menjadi hal yang sudah biasa bagi masyarakat, dan juga masalah kemacetan yang semakin parah membuat gojek menjadi pilihan yang tepat untuk masyarakat menghindari macet.
Ide menjadi hal pendukung kesuksesan startup walaupun bukan menjadi hal yang sangat penting, karna ketika ada ide yang baik tetapi tidak memiliki SDM yang baik ide tersebut tidak dapat dieksekusi, dan ketika ide tersebut dapat dieksekusi dan menjadi produk tetapi Timmingnya tidak pas, produk tersebut tidak ada penggunanya dan akhirnya percuma.
Pendanaan itu relatif, tergantung produk yang dibuat, misalnya membuat produk yang awalnya harus merugi dulu untuk bisa jalan, funding sangat diperlukan, tetapi saat membuat produk yang langsung dijual seperti website, atau sofware kasir funding tidak terlalu berpengaruh, tergantung kondisi dan situasi.
Bisnis model tidak terlalu berpengaruh pada fase awal pembentukan startup, anggota yang masih sedikit membuat CEO startup tidak begitu memikirkan tentang bisnis model, tetapi ketika perusahaan mulai berkembang, bisnis model diperlukan untuk membantu menentukan arah bisnis kedepannya.
Kesimpulannya, faktor penentu keberhasilan usaha bagi start-up-business pada startup Tyfons, Tlab, dan Icube, adalah SDM/Tim yang baik, Timming yang tepat, dan juga Ide serta Pendanaan yang cukup. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas SDM yang baik serta Timing yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan usaha yang masih dalam tahap start-up.
Oleh karena itu perusahaan startup harus mampu melihat peluang dan waktu yang tepat untuk membuat sebuah produk. Ide dan Pendanaan menjadi faktor pendukung kesuksesan startup. Semnetara bisnis model belum terlalu dibutuhkan pada fase awal pembentukan startup.
Sumber:
ANALISIS FAKTOR KEBERHASILAN STARTUP DIGITAL DI YOGYAKARTA
Mardi Arya Jaya, Ridi Ferdiana, Silmi Fauziati, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Foto: investors.com