Advertisement
Gudnyus.id - Kali ini kita akan masuk ke kelas astronomi. Dimana kita akan mempelajari lahirnya sistem Tata Surya kita yang penuh misteri ini. Studi teoritis tentang pembentukan tata surya dan sistem keplanetan telah berlangsung lama. Perkembangan teori yang telah ada, secara garis besar dapat dibedakan berdasarkan jamannya menjadi tiga kelompok.
Jaman pertama adalah teori pembentukan tata surya sebelum tahun 1960. Teori yang telah berkembang pada jaman ini di antaranya adalah: teori komet Buffon, teori nebula Laplace, model Roche, teori planetesimal Chamberlin Moulton, teori pasang-surut Jeans, teori pertumbuhan Schmidt-Lyttleton dan teori pusaran von Weizsäcker.
Jaman kedua adalah teori-teori pembentukan tata surya antara tahun 1960 sampai tahun 1970. Teori-teori tersebut di antaranya adalah: teori protoplanet Mc Crea, teori penangkapan Woolfson, dan teori Nebula Matahari. Tentu saja teoriteori tersebut masih belum dapat dianggap benar karena masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Tidaklah mudah untuk menemukan teori yang benar. Hasil teoritis diharapkan akan dapat mendekati hasil pengamatan. Jaman ketiga adalah teori pembentukan tata surya setelah tahun 1970. Pada jaman ini hanya ada satu teori yaitu teori Laplace modern. Selain pembagian atas tiga kategori jaman di atas, terdapat dua mazhab utama yang mencoba menjelaskan tentang asal mula tata surya kita. Mazhab pertama adalah mazhab monoistik.
Matahari dan planet serta anasir yang ada di dalamnya berasal dari materi yang sama. Pencetus hipotesis ini adalah Laplace dan beberapa filosof sebelumnya seperti Descartes, Immanuel Kant, dan von Weizsäcker. Mazhab yang kedua adalah mazhab dualistik yang dianut oleh Buffon, Chamberlain, Moulton, Jeans, Jeffrey, Woolfson, Schmidt dan Lyttleton.
Matahari dan planet serta anasir yang ada di dalamnya berasal dari materi yang sama. Pencetus hipotesis ini adalah Laplace dan beberapa filosof sebelumnya seperti Descartes, Immanuel Kant, dan von Weizsäcker. Mazhab yang kedua adalah mazhab dualistik yang dianut oleh Buffon, Chamberlain, Moulton, Jeans, Jeffrey, Woolfson, Schmidt dan Lyttleton.
Beberapa peneliti lain juga telah melakukan riset dalam bidang ini. Safronov (1969) telah banyak menuliskan ide-ide dasar tentang teori pembentukan planet terestrial dalam monograf klasiknya yang berjudul ”Evolusi awan protoplanet serta pembentukan bumi dan planetplanet”.
Mizuno (1980) juga telah mengemukakan unsur penting teori pertambahan inti (akresi) pada pembentukan gas raksasa. Data terbaru pada dasawarsa terakhir memberikan petunjuk yang menarik dalam masalah ini. Termasuk pengamatan cakram protoplanet, penemuan sabuk Kuiper dan penemuan sistem planet-planet ekstrasolar. Meskipun pengamatan telah menegaskan prakiraan prediksi, tetapi juga telah ditekankan perlunya ekplorasi teori yang baru.
Mizuno (1980) juga telah mengemukakan unsur penting teori pertambahan inti (akresi) pada pembentukan gas raksasa. Data terbaru pada dasawarsa terakhir memberikan petunjuk yang menarik dalam masalah ini. Termasuk pengamatan cakram protoplanet, penemuan sabuk Kuiper dan penemuan sistem planet-planet ekstrasolar. Meskipun pengamatan telah menegaskan prakiraan prediksi, tetapi juga telah ditekankan perlunya ekplorasi teori yang baru.
Sumber :
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 245-256
EVOLUSI BINTANG PADA PEMBENTUKAN TATA SURYA DAN SISTEM KEPLANETAN
Khilyatul Khoiriyah
Foto: pixabay.com