Advertisement
Gudnyus.id - Sempatkah kamu berpikir bagaimana alam semesta ini tercipta dan bekerja? Tentu ada landasan teori yang membuat kita semakin berusaha untuk tahu dan mengerti bagaimana materi yang ada dialam semesta ini muncul. Keberadaan awal pada peristiwa besar ini melengkapi ketidaktahuan
manusia tentang awal mula alam semesta dan merupakan bahan dari spekulasi
sesungguhnya yang mempunyai dasar kuat.
Teori ini mengasumsikan sekitar 15 milyar tahun lalu
dimulai dari ledakan yang dahyat dan dilanjutkan
dengan pengambangan alam semesta. Poin penting dari semua peristiwa ini adalah waktu, materi , energi dan ruang merupakan satu
keterpaduan. Kejadian ini bukan ledakan biasa tetapi cukup memenuhi semua
peristiwa dari ruang dengan semua partikel yang menjadi embrio alam semesta
yang mendesak keluar dari masing-masing yang lain.
Telah dijelaskan sebelumnya Big bang adalah teori ilmu pengetahuan yang
menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Ide sentral dari
teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan hasil
pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain,
dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus.
Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta
punya suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.
Teori Big-Bang juga dikenal teori Super Dense, menyatakan bahwa jika
alam semesta mengembang pada skala tertentu, maka ketika kita pergi kembali ke
dalam waktu, kelompok-kelompok galaksi akan semakin mendekat dan tentu
akan sampai pada suatu saat di mana semua materi, energi dan waktu yang
membentuk alam semeseta terkonsentrasi pada suatu tempat dalam bentuk
gumpalan yang sangat padat ( super dense agglomeration).
Dengan bekerja
mundur , dari peringkat resesi galaksi-galaksi yang teramati, ditemukan bahwa
galaksi-galaksi itu diduga telah berada berdekatan satu sama lain sekitar 12
milyar tahun yang lalu. Dipostulasikan bahwa saat ini ledakan hebat menyebabkan
alam semesta mengembang 1030 kali atau lebih dari ukuran aslinya, sebagai
akibatnya gumpalan yang sangat
padat dari materi dan energi
berserakan menjadi banyak bagian
yang semuanya berjalan dengan
kecepatan berbeda-beda ke arah
berbeda-beda pula. Hasil dari
ledakan ini berkondensasi
membentuk benda-benda langit
seperti yang ada sekarang.
Pengembangan alam alam yang teramati ini merupakan kelanjutan dari proses ini.
Teori berkonsentrasi pada peristiwa spesifik sebagai 'awal' alam semesta dan menampilkan suatu evolusi progresif sejak titik itu hingga sekarang. Selama satu
abad terakhir, serangkaian percobaan, pengamatan, dan perhitungan
yang dilakukan dengan menggunakan teknologi mutakhir, telah
mengungkapkan tanpa ragu bahwa alam semesta memiliki permulaan.
Para ilmuwan telah memastikan bahwa alam semesta berada dalam keadaan yang terus mengembang. Dan mereka telah menyimpulkan bahwa, karena alam semesta mengembang, jika alam ini dapat bergerak mundur dalam waktu, alam semesta ini tentulah memulai pengembangannya dari sebuah titik tunggal. Sungguh, kesimpulan yang telah dicapai ilmu pengetahuan saat ini adalah alam semesta bermula dari ledakan titik tunggal ini. Ledakan ini disebut “Dentuman Besar” atau Big-bang.
Para ilmuwan telah memastikan bahwa alam semesta berada dalam keadaan yang terus mengembang. Dan mereka telah menyimpulkan bahwa, karena alam semesta mengembang, jika alam ini dapat bergerak mundur dalam waktu, alam semesta ini tentulah memulai pengembangannya dari sebuah titik tunggal. Sungguh, kesimpulan yang telah dicapai ilmu pengetahuan saat ini adalah alam semesta bermula dari ledakan titik tunggal ini. Ledakan ini disebut “Dentuman Besar” atau Big-bang.