Advertisement
Gudnyus.id - Individu dituntut untuk memenuhikebutuhan dasar manusia gunamempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan manusia adalah tidur. Tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semuaorang.
Setiap orang memerlukan kebutuhan tidur yang cukup agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Pada kondisi tidur, tubuh melakukan proses pemulihan untukmengembalikan stamina tubuh hingga beradadalam kondisi yang optimal.
Setiap orang memerlukan kebutuhan tidur yang cukup agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Pada kondisi tidur, tubuh melakukan proses pemulihan untukmengembalikan stamina tubuh hingga beradadalam kondisi yang optimal.
Beberapa orang dewasa terkadang mengalami kesulitan tidur cukup serius, dan masalah ini menjadi bagian yang takterelakkan dari proses penuaan. Bagaimana pun, banyak orang mengalami komplikasi akibat tidur yang buruk saat menjadi dewasa, diantaranya kesehatan yang tidak seimbang, rasa sakit, dan meningkatnya ketergantungan obat-obatan.
Remaja bisa mengalami kesulitan tertidur sampai harisudah larut dan terbangun di pagi buta. Kebanyakan orang dewasa muda secara individu sering mengalami jam-jam tidur yang tidak beraturan. Mereka dilaporkansering mengalami ketidakpuasan tidur (Rafknowledge, 2004).
Remaja bisa mengalami kesulitan tertidur sampai harisudah larut dan terbangun di pagi buta. Kebanyakan orang dewasa muda secara individu sering mengalami jam-jam tidur yang tidak beraturan. Mereka dilaporkansering mengalami ketidakpuasan tidur (Rafknowledge, 2004).
Kebutuhan tidur setiap individu berbeda-beda, tergantung usia setiap individu tersebut, dan setiap individu harus memenuhi kebutuhan tidurnya agar dapat menjalankan aktifitas dengan baik. Pola tidur yang buruk dapat berakibat kepada gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak fisiologi meliputi penurunan aktifitas sehari-hari, rasa lelah, lemah, penurunan dayatahan tubuh dan ketidak stabilan tanda-tandavital (Potter & Perry , 2010).
Menurut Wicaksono (2012),lingkungan yang buruk, dan lingkungan dengan kurangnya variasi tempat tinggal dapat membuat kejenuhan dan mempengaruhikualitas tidur yang buruk pada mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAIR Surabaya. Faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang termasuk juga kelelahan.
Kelelahan berbanding terbalik dengankualitas tidur yang dialami seseorang. Semakin tinggi tingkat kelelahan yang dialami seseorang, maka kualitas tidurnya punsemakin buruk. Kebutuhan tidur pada usia dewasa awal berkisar 7 sampai 9 jam, namun ternyata sekitar 6 jam sehari karena faktor aktifitas dan kehidupan sosial. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap waktu tidur.
Kelelahan berbanding terbalik dengankualitas tidur yang dialami seseorang. Semakin tinggi tingkat kelelahan yang dialami seseorang, maka kualitas tidurnya punsemakin buruk. Kebutuhan tidur pada usia dewasa awal berkisar 7 sampai 9 jam, namun ternyata sekitar 6 jam sehari karena faktor aktifitas dan kehidupan sosial. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap waktu tidur.
Menurut Deshinta (2009) Pelajar dan mahasiswa sangat rentan mengalami kualitastidur yang buruk hal itu dibuktikan dengan penelitiannya di dapatkan 220 pelajar dari jumlah total 287 pelajar di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa mempunyai kualitas tidur yang buruk.
Sementara penelitian Listiani (2005) menunjukkan bahwa responden yang mengalami gangguan pola tidur pada malam hari akan merasa lelah dan merasa mengantuk pada saat siang hari sehingga tidak konsentrasi dalam belajar dan menyebabkan nilai anak didik menurun.
Sementara penelitian Listiani (2005) menunjukkan bahwa responden yang mengalami gangguan pola tidur pada malam hari akan merasa lelah dan merasa mengantuk pada saat siang hari sehingga tidak konsentrasi dalam belajar dan menyebabkan nilai anak didik menurun.
Masalah gangguan tidur itu tidak hanya dialami oleh pelajar secara umum. Mahasiswa kesehatan umumnya yang mempunyai jadwal kuliah yang cukup padat dapat beresiko mengalami kualitas tidur yang buruk. Kampus PSIK UR adalah kampus keperawatan Negeri pertama yang berdiri di Pekanbaru.
Saat ini jumlah mahasiswanya mencapai lebih kurang 400 mahasiswa, mahasiswa keperawatan memiliki jadwal perkuliahan yang cukup banyak, karna profesi sebagai seorang perawat di tuntut untuk telitidan cekatan.
Profesi keperawatan juga berhubungan langsung dengan manusia. Dalam menempuh pendidikan sebagai mahasiswa keperawatan tentu banyak waktuyang akan tersita. Hal ini akan mempengaruhi jam tidur mahasiswa, selain dari faktorakademik terdapat juga faktor aktifitas sosial, pengaruh teknologi juga sangat berefekkepada jam tidur mahasiswa.
Saat ini jumlah mahasiswanya mencapai lebih kurang 400 mahasiswa, mahasiswa keperawatan memiliki jadwal perkuliahan yang cukup banyak, karna profesi sebagai seorang perawat di tuntut untuk telitidan cekatan.
Profesi keperawatan juga berhubungan langsung dengan manusia. Dalam menempuh pendidikan sebagai mahasiswa keperawatan tentu banyak waktuyang akan tersita. Hal ini akan mempengaruhi jam tidur mahasiswa, selain dari faktorakademik terdapat juga faktor aktifitas sosial, pengaruh teknologi juga sangat berefekkepada jam tidur mahasiswa.
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan, kepada 15 orang mahasiswa yang diwawancara, hanya 8 orang yang memiliki jam tidur yang cukup, dan terdapat 7 orang sisanya mempunyai kebiasaan tidur di atas jam 12 malam, dan rata-rata kebiasaanpara mahasiswa yang menyebabkan mereka tidur larut malam beragam, kebanyakan dari mereka sering memainkan handphone dan laptop sebelum tidur. Padahal di pagi hari nyamereka harus terbangun untuk melakukan aktifitas perkuliahan.
Hal ini dapat mempengaruhi kebugaran mahasiswa dalam menjalani aktifitas perkuliahan, dan dapat berefek kepada konsentrasi serta kemampuan dalam menangkap pelajaran di kampus. Dari 8 orang mahasiswa yang rata-rata jam tidurnya di katakan cukup 7 orang mempunyai IP semester yaitu 3.30 sampai 3.50, 1 orang mempunyai IP 2.95, dan 5 dari 7 orang yang jam tidurnya kurang,mempunyai IP semester 2.90 sampai 3.20. 2 orang lagi yang jam tidurnya kurang mempunyai IP semester 3.60 dan 3.70.
Hal ini dapat mempengaruhi kebugaran mahasiswa dalam menjalani aktifitas perkuliahan, dan dapat berefek kepada konsentrasi serta kemampuan dalam menangkap pelajaran di kampus. Dari 8 orang mahasiswa yang rata-rata jam tidurnya di katakan cukup 7 orang mempunyai IP semester yaitu 3.30 sampai 3.50, 1 orang mempunyai IP 2.95, dan 5 dari 7 orang yang jam tidurnya kurang,mempunyai IP semester 2.90 sampai 3.20. 2 orang lagi yang jam tidurnya kurang mempunyai IP semester 3.60 dan 3.70.
Kesimpulan hubungan kualitas tidur dan kuantitas tidur dengan prestasi belajar mahasiswa. Jadi Kalau kamu ingin punya prestasi yang bagus, ada baiknya mencoba untuk menjaga kualitas tidurmu ya.
Sumber:
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
Jaka Sarfriyanda, Darwin Karim, Ari Pristiana Dewi, Universitas Riau
Foto: Pexels.com
Foto: Pexels.com