Advertisement
Gudnyus.id - Kementerian Perindustrian semakin gencar melakukan pelatihan secara digital kepada pelaku industri kecil menengah (IKM) karena kondisi pandemi Covid-19 yang harus mematuhi protokol kesehatan. Pembinaan ini dijalankan agar para pelaku IKM di dalam negeri tetap produktif sehingga mampu menggeliatkan perekonomian nasional.
“Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar terhadap kondisi perekonomian kita. Oleh karena itu, segala upaya bersama perlu diusahakan untuk mempertahankan dan memulihkan sektor industri, termasuk pelaku IKM,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Jumat (19/6).
Dirjen IKMA menjelaskan, salah satu langkah strategis yang dijalankan oleh pemerintah dalam upaya mencegah penurunan produksi dan menggerakan kembali sektor industri, yakni melaksanakan program peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) melalui lokakarya secara daring. Tema utama yang kerap dibahas antara lain adalah pemanfaatan marketplace dan cara pemasaran online.
“Dalam penyelenggaraan workshop tersebut, kami menggandeng sejumlah marketplace untuk dapat menjelaskan dan membantu tentang strategi promosi bagi produk-produk IKM di pasar online,” ujarnya. Gati menegaskan, melalui pelatihan digital, pihak marketplace ikut berkontribusi dalam memberikan solusi kepada pelaku IKM agar tetap menjalankan usahanya di tengah masa pandemi Covid-19.
“Beberapa metode pelatihan yang diberikan di antaranya menyediakan artikel dan materi yang dapat diunduh melalui website dan dipilih sesuai tema,” ungkapnya. Contoh materinya, yakni Tips Sukses Bisnis Online Bagi IKM yang dilaksanakan secara berseri dengan menghadirkan narasumber dari marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak.
“Selain itu, terdapat kombinasi pelatihan kelas digital dan broadcast dengan melakukan broadcast materi digital melalui website, yang ditindak lanjuti dengan membuka kelas khusus terkait topik yang diminati,” imbuhnya. Kemudian, menyediakan kelas digital dengan model interaksi dua arah, di mana penyampaian materi diikuti dengan pertanyaan dan jawaban.
Lalu ada pelaksanaan webinar yang bekerjasama dengan financial technology seperti Dana dengan tema “Menyesuaikan Kesiapan Bisnis dan Melakukan Pemasaran Digital”. Gati berharap, melalui pembinaan secara online ini, pelaku IKM dapat mempertahankan usahanya bahkan mampu meningkatkan kapasitas bisnisnya meskipun dihadapi dampak pandemi Covid-19.
“IKM memang ikut terdampak pandemi, namun kami meyakini bahwa kesungguhan dan ketekunan yang dimiliki oleh pelaku IKM, serta dengan dukungan dari pemerintah, pelaku IKM dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional,” tandasnya.
Gati menambahkan, pihaknya sedang menyiapkan kampanye nasional #SemuanyaAdaDisini yang akan berlangsung pada 1-15 Juli 2020. Kampanye ini bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap kemampuan industri nasional dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan kualitas yang mumpuni.
“Kampanye ini akan mengajak IKM yang terpilih dari seluruh negeri untuk mempromosikan produk-produknya agar mampu meningkatkan omzet penjualannya dengan optimasi promosi melalui platform e-commerce secara terintegrasi seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blibli, Lazada, Grab dan Go-jek,” paparnya.
Pelaku IKM yang terpiliih bakal memperoleh benefit berupa pembinaan berkesinambungan, yang menjadi bagian dari program e-Smart IKM. “Mereka akan memperoleh pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi untuk meningkatkan cakupan pemasarannya secara online,” tuturnya.
Gati juga mendorong masyarakat untuk saling bergotong royong menjadi pahlawan bagi produk lokal dengan cara ikut berkontribusi dalam kampanye #SemuanyaAdaDisini dan #BanggaBuatanIndonesia.
sumber: kemenperin.go.id