Advertisement
Gudnyus.id - Badan Pengusahaan (BP) Batam memastikan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk membuat hujan buatan bukanlah penyebab terjadinya banjir di beberapa titik Kota Batam yang terjadi pada Minggu (20/6).
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Dendi Gustinandar menjelaskan TMC merupakan kerjasama BP Batam dengan Badan Pengkajian dan Penerepan Teknologi (BPPT). Ia mengungkapkan hujan buatan tidak menyebabkan banjir di Nagoya, Baloi dan Batuaji.
"TMC itu mengunci awan yang akan mengarah ke Daerah Tangkapan Air (DTA) waduk dan disemai, sehingga makin deras dan hanya fokus ke DTA waduk," ujar dia.
Berdasarkan prakiraan dari BMKG, dalam minggu-minggu terakhir Juni ini di wilayah Kepulauan Riau diprediksi akan terjadi peningkatan hujan. Sejak Jum’at dini hari (19/6) memang terjadi hujan secara alami di Kota Batam begitu juga di beberapa wilayah di Kepulauan Riau termasuk di Tanjung Pinang dan Rempang.
"Perlu kami sampaikan juga bahwa penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk mempercepat hujan dilakukan dengan mengunci koordinat di sekitar area Waduk Duriangkang dan Waduk Muka Kuning. Setelah awan yang berada di sekitar koordinat DTA waduk tersebut masuk, lalu dilakukan inisiasi di awan untuk menurunkan hujan di lokasi yang telah ditetapkan," jelasnya.
Menurut Dendi, hal ini dilakukan untuk meningkatkan volume hujan di dalam waduk yang saat ini masih perlu ditambah akibat kemarau berkepanjangan.
Selain pengaruh angin, terjadinya hujan di sekitar daerah tangkapan air Waduk Duriangkang dan Waduk Muka Kuning mengakibatkan terbentuknya iklim mikro yang dapat menyebabkan terjadinya hujan dan dan adanya pengaruh angin yang membawanya ke beberapa lokasi yang tidak disasar oleh Tim TMC BPPT.
"Dengan mengunci koordinat untuk penerapan teknologi modifikasi cuaca diharapkan sasaran jatuhnya hujan sesuai dengan posisi yang diinginkan untuk menambah tinggi muka air waduk untuk kepentingan ketersediaan air seluruh masyarakat Batam dan Kawasan industri," pungkas Dendi.