Advertisement
Gudnyus.id - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan ekonomi digital yang bersifat inklusif membuat semua orang bisa terlibat. Bahkan Dirjen Aptika menyatakan peluang di dalam ekonomi digital layaknya luas lautan samudera.
“Digital ekonomi dalam bayangan saya seperti laut samudera, luas sekali dan tergantung dari kita mau ambil bagian yang mana,” tutur Dirjen Aptika dalam Webinar Understanding the Developing Threat Landscape, dari Jakarta, Selasa (14/07/2020).
Dirjen Aptika menjelaskan, masyarakat terus didorong untuk bertransformasi ke era digital, di mana dalam konteks ekonomi digital bisa mengambil peluang untuk menjadi pebisnis maupun pekerja.
Dalam hal bertransformasi ada tiga sektor yang berperan yaitu pemerintah, masyarakat dan pihak bisnis itu sendiri. Oleh karena itu, dengan upaya pemerintah mempermudah regulasi, masyarakat dapat mengambil peluang tersebut.
“Coba kita bayangkan dulu ketika membuka sebuah toko harus menyewa ruangan yang kadang-kadang membutuhkan modal puluhan hingga ratusan juta, sekarang dengan modal 100 ribu saja bisa membuat website, kalau mereka malas buat website bisa gabung dengan market place. Artinya apa? Semua orang bisa terlibat,” ujarnya.
Menurut Dirjen Semuel, dalam dunia bisnis tidak ada yang baru, karena caranya yang selalu berubah dari masa ke masa. Itulah sebabnya aplikasi atau platform digital di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir tumbuh pesat.
“Aplikasi-aplikasi yang bisa melayani masyarakat, pastinya juga kita mau ekonomi kita ekonomi yang berdaya saing, ekonomi digital kita juga punya kemampuan untuk bersaing di kancah internasional dan sudah terbukti beberapa platform kita sudah masuk ke beberapa negara,” imbuhnya.
Dalam webinar tersebut, Dirjen Aptika menekankan sektor infrastruktur ICT dan keamanan data pribadi warga negara menjadi perhatian serius pemerintah, utamanya untuk menyiapkan Indonesia menuju digital nation.
Sumber: kominfo.go.id