Advertisement
1. Buat rencana pengeluaran sebelum Ramadhan
Membuat rencana keuangan sangat penting, terutama rencana pengeluaran. Catat seluruh daftar kebutuhan selama sebulan penuh selama Ramadhan. Bahkan kalau perlu sampai Lebaran, supaya Anda punya gambaran untuk alokasi anggarannya. Lakukan hal ini seminggu atau dua minggu sebelum Ramadhan tiba. Selain menyusun kebutuhan apa saja yang ingin dibeli, Anda juga bisa membuat menu makanan sehari-hari selama bulan puasa.
Tuliskan secara detail dan lengkap, termasuk perkiraan anggarannya. Cocokkan dengan pemasukan atau penghasilan Anda. Jangan sampai pengeluaran lebih besar dari gaji Anda. Jika hal itu sampai terjadi, segera coret pengeluaran yang tidak perlu atau masih dapat ditunda. Untuk lebih berhemat, akali dengan memprioritaskan membeli kebutuhan pokok dengan kuantitas seperlunya saja, tidak berlebihan agar tak menyebabkan pemborosan, serta membeli barang yang harganya lebih murah.
2. Kurangi buka puasa bersama di luar rumah
Setiap bulan puasa tiba, Anda pasti menerima banyak sekali undangan buka puasa bersama alias bukber di luar. Dari kantor, teman SD, SMP, SMA, kuliah, dan dari pihak lain. Ikut acara bukber pastinya di restoran atau kafe yang harga makanannya lumayan mahal. Bisa menguras kantong kalau dituruti. Mumpung belum Ramadhan, buat komitmen dalam diri untuk tidak mengikuti semua undangan bukber di luar.
Buat rencana hanya ikut satu atau dua kali ajakan bukber selama Ramadhan agar tidak boros. Misalnya hanya dengan teman kantor dan teman kuliah saja. Selebihnya, Anda buka puasa di rumah agar lebih hemat. Baca juga: Cemas dengan Kondisi Keuangan di Tengah Covid-19? Lakukan 5 Hal Ini
3. Gunakan THR untuk masa depan
Setiap tahun, khususnya di bulan Ramadhan atau menjelang Lebaran, Anda pasti akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar satu bulan gaji pokok. Biasanya THR diberikan bersamaan dengan pembayaran gaji untuk bulan berikutnya. Itu artinya, Anda akan menerima tambahan pemasukan dobel. Jangan kalap dengan mengalokasikan uang THR dan gaji untuk belanja banyak barang atau menuruti nafsu belanja. Ingat, uang gaji itu untuk memenuhi kebutuhan hidup di bulan berikutnya.
Jangan dihambur-hamburkan kalau tidak mau dilanda kesulitan finansial. Sementara THR, harus Anda pastikan bahwa penggunaannya bermanfaat. Contohnya untuk membayar atau melunasi utang. Jika tidak punya utang, Anda dapat menyisihkan sebagian uang THR untuk investasi, tabungan, atau mengisi kas dana darurat. Sebagian lagi, bisa dipakai untuk berbelanja kebutuhan Lebaran, termasuk membayar zakat fitrah. Baca juga: Presiden hingga Anggota DPR Tak Terima THR, Pemerintah Hemat Rp 5,5 Triliun
4. Tidak gampang tergoda tawaran promo belanja
Meski Anda sudah merencanakan keuangan jauh-jauh hari, namun biasanya orang akan ‘gelap mata’ begitu melihat banjir promo spesial Ramadhan, seperti diskon, cashback, buy 1 get 1, dan promo lainnya. Alih-alih berhemat, malah makin boros karena terlalu banyak yang dibeli. Aji mumpung, tapi kebablasan. Jadi, pastikan Anda memanfaatkan promo untuk belanja kebutuhan pokok saja. Bukan menuruti keinginan semata yang bisa membuat Anda menyesal nantinya.
Jadikan Bulan Puasa Momen untuk Berhemat Bulan puasa sejatinya menahan haus dan lapar. Termasuk menahan hawa nafsu dalam menggunakan uang. Apalagi di tengah pagebluk virus corona atau Covid-19, keuangan sedang susah, sangat penting untuk berhemat. Anda tidak akan pernah tahu kapan wabah virus corona ini akan tamat. Kapan kesulitan ini bakal berakhir. Jika Anda mampu hidup sederhana dan berhemat, maka keuangan Anda dijamin selamat. Mari belajar menghargai uang dan membuat puasamu lebih bermakna di bulan suci Ramadhan.