Advertisement
Gudnyus.id - Kota Batam yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau adalah salah satu kota di Indonesia dengan pertumbuhan yang pesat. Letaknya yang berbatasan dengan Singapura dan terbatasnya lahan di negara tersebut, menjadikan Batam menjadi pilihan untuk merelokasi industri.
Kota Batam yang dikelilingi oleh kawasan perairan juga semakin memudahkan para investor untuk melakukan lalu lintas pengiriman barang. Kondisi daerah yang strategis juga membuat investor di Kota Batam merasa betah mempercayakan investasinya.
Tidak hanya faktor wilayah yang strategis saja. Para investor juga memiliki alasan lain dalam menanamkan modalnya di Batam. Kota Batam masih digandrungi oleh para investor karena memiliki beberapa fasilitas yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya di Indonesia.
Sejak digagas menjadi kawasan industri, Batam pun sudah ditetapkan sebagai Free Trade Zone (FTZ). Lalu lintas barang yang keluar masuk di Batam akan menjadi lebih lancar dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Keberadaan KEK atau yang dikenal Kawasan Ekonomi Khusus juga menjadi pendongkrak pesatnya kemajuan Batam. KEK yang terdapat di Batam menjadikan industri-industri yang ada di dalamnya menjadi lebih spesifik dan terpusat. Sehingga memudahkan bagi pihak investor untuk mengelola komoditas yang dimilikinya. Kemungkinan kerja sama antarindustri yang berada di dalam KEK akan semakin terbuka lebar.
BP Batam selaku pemangku kebijakan terkait investasi dan industri yang ada di Batam tidak hanya berfokus pada distribusi barang saja. Faktor kenyamanan investor juga menjadi perhatian penting dan tidak boleh dilupakan begitu saja. Sebagai daerah tujuan investasi dan pariwisata, Batam selalu berbenah dalam memberikan pengalaman terbaiknya. Termasuk pula untuk investor di Kota Batam.
Investor di Kota Batam dan Sarana Transportasi
Bandar Udara Internasional Hang Nadim sebagai pintu gerbang dari jalur udara merupakan bagian penting dari ekosistem investasi di Batam. Faktor mobilitas menjadi elemen yang harus diperhatikan. Tidak dapat dipungkiri bandar udara merupakan showcase dari sebuah wilayah.
Investor-investor pun membutuhkan aksesibilitas yang cepat untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Seiring dengan pertumbuhan penumpang yang meningkat di Bandar Udara Hang Nadim per tahunnya. Tentunya dibutuhkan infrastruktur yang memadai dalam menampung kedatangan dan keberangkatan penumpang.
Mengantisipasi lonjakan penumpang yang terjadi, Bandara Internasional Hang Nadim berencana melakukan pembangunan Terminal 2. Harapannya dengan pembangunan dan pengembangan di terminal akan mampu menampung hingga 10 juta penumpang. Proses pembangunan dan pengembangan Terminal 2 direncanakan memakan waktu 36 bulan. Nilai investasi yang digelontorkan sebesar 375 juta dolar.
Pembangunan yang dilakukan di Terminal 2 Bandar Udara Hang Nadim nantinya akan dilengkapi beberapa fasilitas terbaru. Di antaranya adalah 8 aviobridge, baggage handling system, Flight Information Display System (FIDS), Automatic Docking Guide System (ADGS).
Selain itu, Terminal 2 Bandara Hang Nadim juga akan memiliki IT System dan juga konstruksi apron dan taxiway.
Rencana pembangunan Terminal 2 yang digagas oleh BP Batam merupakan gerak cepat untuk memberikan keleluasaan para investor di Kota Batam dalam melakukan perjalanan bisnisnya, baik di dalam negeri ataupun luar negeri.
Investor di Kota Batam semakin mendapatkan kenyamanan dan kemudahan dalam menjalin relasi bisnisnya. Rencana pembangunan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Hang Nadim akan membawa perubahan bagi Batam. Para pengunjung ataupun investor semakin dimanjakan oleh fasilitas yang disediakan Bandar Udara Internasional Hang Nadim. (*)