Advertisement
Gudnyus.id - Sebagai salah satu daerah yang menjadi tujuan utama investasi, kawasan Batam mampu berbicara di berbagai level. Mulai dari level nasional, regional, bahkan hingga internasional. Salah satu kekuatan yang dimiliki adalah adanya pembangunan infrastruktur Batam dalam mendukung keberadaan para investor. Bandara Hang Nadim Batam merupakan perwujudan nyata dari pembangunan infrastruktur yang ada.
Keberadaan Bandara Hang Nadim Batam memiliki fungsi dan peran yang sangat strategis serta vital bagi kawasan Batam. Melalui bandar udara tersebut, lalu lalang penumpang dan investor menjadi semakin mudah dalam menjangkau daerah-daerah primadona untuk berinvestasi. Transportasi udara menjadi pilihan utama dikarenakan mampu memangkas waktu perjalanan yang ditempuh oleh para pelaku bisnis.
Bandara Hang Nadim Batam dan Momentum Pemulihan Perekonomian
Perjalanan melalui moda transportasi udara pada kurun waktu Januari hingga Juli 2022 menunjukkan grafik yang meningkat. Walaupun sempat mengalami kelesuan akibat pandemi Covid-19, Bandara Hang Nadim Batam mampu mencatatkan peningkatan arus penumpang. Pada periode Januari hingga Juli 2021, penumpang hanya mencapai 1.867.011 orang dengan 12.265 penerbangan. Sedangkan pada periode Januari hingga Juli 2022, Bandara Hang Nadim mencatatkan peningkatan penumpang sebanyak 2.070.000 dan bersumber dari 15.065 penerbangan. Jika diambil rata-rata, maka setiap harinya melayani sekitar 13.000 orang. Tentunya ini sebuah angka psikologis yang baik bagi pemulihan ekonomi di Batam. Akan muncul kepercayaan dan juga berdampak untuk mendatangkan semakin banyak investor.
Lonjakan penumpang di bandara tersebut turut pula dibarengi dengan adanya inovasi dari pihak pengelola. Sejak akhir Juni 2022, Bandara Hang Nadim Batam memulai babak baru, ditandai dengan Serah Terima Pengelolaan dan Pengoperasian Bandara Hang Nadim Batam yang sebelumnya dikelola langsung oleh BP Batam, kini secara resmi operasional Bandara telah diserahkan kepada PT Bandara Internasional Batam (PT BIB).
Untuk menjaring semakin banyak investor, selaku pengelola baru Bandara Hang Nadim Batam mengajukan penambahan rute domestik maupun internasional. Penambahan rute tersebut salah satunya bertujuan untuk menambah penerbangan langsung, sehingga para investor maupun calon investor dapat melakukan penerbangan dari maupun menuju Batam tanpa transit terlebih dahulu.
Di lain sisi, demi memaksimalkan transaksi perdagangan, BP Batam berinisiatif memaksimalkan transportasi udara untuk mengangkut kargo ataupun bahan-bahan yang digunakan dalam industri di Batam. Upaya tersebut senada dengan cita-cita untuk menjadikan Batam sebagai wilayah yang berperan penting bagi supply chain barang-barang industri. Harapannya adalah semakin memperbanyak ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan oleh industri di Batam. Dengan demikian, industri-industri yang ada di Batam akan semakin maju dan kompetitif dengan negara lainnya.
Dengan semakin kompetitifnya sebuah industri, maka akan berbanding lurus dengan meningkatnya produktivitas industri tersebut. Jika rantai produksi semakin lancar, maka perekonomian yang ada di sekitarnya juga akan semakin bertumbuh. Hal inilah yang menjadi muara dari inovasi pengembangan Bandara Hang Nadim Batam menjadi hub logistik. UMKM di sekitarnya diharapkan mampu tumbuh untuk mendukung hub logistik yang ada, sehingga memunculkan jejaring bisnis yang saling menguatkan.
Perubahan yang dilakukan di Bandara Hang Nadim adalah sebuah tindakan yang mendukung sekaligus merespons kebutuhan pasar global. Untuk saat ini, bandara tersebut masih berfokus kepada pengembangan sebagai hub logistik tingkat nasional. Namun demikian, ke depannya nanti, bandara tersebut akan dikembangkan menjadi hub logistik di kawasan Asia Tenggara.
Bandara Hang Nadim Batam telah bertransformasi menjadi bandara berkelas internasional. Sebuah perjalanan panjang untuk mewujudkannya. Pastinya dengan adanya predikat baru tersebut akan semakin memperbanyak investor yang berminat untuk menanamkan modalnya. Bandara tidak hanya sebagai gerbang antarnegara, tetapi juga sebagai manifestasi dari sebuah kawasan yang siap menampung investasi.