Advertisement
Gudnyus.id - Secara geografis, Kota Batam merupakan daerah perbukitan dengan garis pantai yang mengelilinginya. Lebih lagi, letaknya berada di Selat Singapura serta berbatasan dengan Malaysia dan Singapura. Membuat Batam menjadi tak hanya menarik sebagai daerah untuk berinvestasi, tetapi juga untuk dikunjungi.
Bicara soal pariwisata, Batam memiliki banyak potensi wisata yang dapat dikunjungi. Mulai dari gugusan pantai berpasir, rindangnya hutan mangrove, kuliner, serta wisata sejarah dan edukasi. Semua objek wisata itu pun memiliki potensinya masing-masing, dan perlu dikembangkan agar dapat lebih dikenal serta mampu mengundang wisatawan domestik dan mancanegara.
Wisata Sejarah
Objek wisata yang punya daya tarik sendiri ialah wisata sejarah yang masih dapat dilihat sebagai peninggalan masa lampau. Salah satunya adalah Rumah Limas Potong yang berada di Kampung Melayu, Batu Besar, Nongsa yang memuat banyak nilai historis Melayu. Tak ayal, Rumah Limas Potong pun ditetapkan sebagai cagar budaya yang dilindungi, bersama dengan tiga peninggalan lainnya yakni Komplek Makam Keturunan Nong Isa, dan Makam Temenggung Abdul Jamal di Pulau Bulang Lintang.
Selain itu, terdapat pula Camp Vietnam yang berlokasi di Galang. Camp Vietnam merupakan tempat penampungan para pengungsi Vietnam yang dibangun oleh PBB lewat United Nation High Commissioner of Refugees (UNHCR) pada 1975. Objek wisata sejarah satu ini menyimpan banyak kisah tentang bagaimana puluhan ribu pengungsi Vietnam hidup dan tinggal di Batam selama beberapa tahun.
Sebagai Kawasan wisata dengan nilai sejarah yang tinggi, BP Batam kemudian mengusulkan agar Camp Vietnam masuk dalam nominasi program registrasi arsip sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) pada 2021. MKB sendiri adalah program khusus yang memfasilitasi pengajuan arsip sebagai warisan dokumenter yang memiliki nilai signifikansi nasional bangsa Indonesia. Sebanyak 81 arsip dan 1.288 foto telah dikumpulkan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian Dewan Pakar menjadikan Arsip Pengungsi Pulau Galang sebagai MKB.
Setahun berselang, Camp Vietnam di Pulau Galang ini pun resmi menerima Anugerah Memori Kolektif Bangsa.
Wisata Religi
Dengan masyarakat yang heterogen dan beragam, Kota Batam memiliki sejumlah objek wisata religi seperti Patung Dewi Kwan Im, Pura Agung Amertha Buana, Vihara Duta Maitreya Monastery, GPIB Immanuel Batam, Klenteng Tua Pek Kong, Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, dan Masjid Tanwirun Naja atau yang lebih dikenal dengan nama Masjid Tanjak.
Masjid Tanjak sendiri baru saja diresmikan tahun lalu oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartato serta didampingi langsung oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi. Berdiri di atas lahan seluas 15.100 meter persegi, Masjid Tanwirun Naja pun diharapkan tak hanya menjadi sarana ibadah umat Muslim saja. Tetapi juga menjadi ikon baru wisata religi di Batam.
Wisata Alam
Dengan bentang alam berupa hutan mangrove yang ada, Kota Batam memiliki potensi wisata destinasi wisata yang dapat dikemas menjadi jalur treking wisatawan. Potensi itu pun dapat dilihat pada dua lokasi wisata mangrove di Kampung Terih dan Bakau Serip Nongsa Pandang Tak Jemu. Dua objek wisata alam itu bahkan didukung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, masuk dalam 50 besar Anugrah Wisata Indonesia (ADWI) 2022 serta menjadi destinasi ekowisata pilihan bagi wisatawan baik nusantara juga mancanegara di Batam.
Selain hutan mangrove, potensi alam yang bisa dijadikan objek wisata adalah gugusan pulau-pulau kecil yang ada di Batam. Salah satu potensi yang kini tengah dikembangkan adalah potensi wisata sisir atau mengelilingi pulau di Kecamatan Belakang Padang. Lewat wisata sisir pulau ini, wisatawan bakal diajak berkeliling menikmati pemandangan di pulau-pulau penyangga itu.
Pariwisata dan Peran BP Batam di Dalamnya
Dengan segudang potensi pariwisata itu, BP Batam di bawah kepemimpinan Muhammad Rudi kemudian turut mengembangkan beberapa hal pendukung. Infrastruktur jalan raya salah satunya. Hal ini menjadi penting lantaran pembangunan dan penataan jalan yang telah dan sedang dikerjakan BP Batam, bertujuan untuk menyiapkan Batam menjadi kawasan modern, merangsang kegiatan ekonomi dari hulu ke hilir, serta sebagai konektivitas aktivitas perdagangan dan industri pariwisata.
Keseriusan BP Batam yang dikepalai oleh Muhammad Rudi dalam mengembangkan sektor pariwisata dalam dilihat dari pengembangan Taman Rusa Sekupang. Dengan mengusung konsep “Smart and Green Garden”, sejumlah fasilitas baru pun telah diresmikan guna mendukung pengembangan saat ini. Mulai dari kolam ikan koi, air mancur, areal trek joging, serta akan dilengkapi dengan food and beverage (F&B) service.
Selain itu terdapat juga Taman Kolam Sekupang yang memiliki danau teratai serta dilengkapi dengan trek jogging dengan panjang lintasan 1.644 meter dan lebar lintasan 3,5 meter yang mengelilinginya. Taman Kolam Sekupang pun akan menjadi daya tarik dan tujuan destinasi wisata yang ramai akan dikunjungi wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara, sehingga akan berdampak langsung dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Pengembangan ini pun tak lepas dari potensi pariwisata yang diyakini akan terus berkembang. Muhammad Rudi juga percaya bahwa pariwisata dapat menjadi solusi saat menghadapi ancaman resesi. Sebagai acuan, pada tahun 2022 lalu saja, pengelolaan Taman Rusa Sekupang mampu menghasilkan sekitar Rp2,7 miliar.
Angka di atas pun seolah selaras dengan kebangkitan sektor pariwisata yang tergambar dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Batam, yang mencapai angka 565.936 kunjungan sepanjang tahun 2022. Jumlah yang tentu saja naik drastis dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada tahun sebelumnya kala Covid-19 mewabah, yang hanya menyentuh angka 2.651 kunjungan.
Dengan seluruh potensi yang ada, ditambah sektor pariwisata yang tampak mulai bangkit, Muhammad Rudi pun optimis di tahun 2023 sektor ini kian bergairah. Hal itu kemudian didukung dengan sejumlah aksebilitas hingga amenitas penunjang pariwisata yang terus dibangun.
Pada akhirnya, tak berlebihan rasanya jika menyebut Batam seolah komplit dan tepat untuk dikunjungi. Beragam objek wisata telah tersedia, plus ditunjang pula dengan infrastruktur yang maju.