Saiful K. Teibang
17 Oktober 2024, 06:09 WIB
Last Updated 2024-10-16T23:09:20Z
Opini

Bulan Bahasa, Gerakan Literasi Nasional dan Realisasi Kegiatan Bantuan Pemerintah Untuk Komunitas Penggerak Literasi

Advertisement

Dr. Diah Siti Utari, SE, M.Si

Dosen STISIPOL Raja Haji dan pengurus Forum PUSPA kota  Tanjungpinang


Bulan Oktober menjadi bulan yang memberikan kebahagiaan bagi semua pihak. Dibulan  ini  berlangsung peringatan bulan Bahasa yang mana di bulan ini berbagai kegiatan dilakukan untuk merayakan hari kelahiran Bahasa Indonesia . Dengan adanya kegiatan  untuk memperingati Bulan Bahasa diharapkan dapat terbina,  terlestarikan  bahasa kebanggaan bangsa Indonesia dan sastra melalui peningkatan  partisipasi masyarakat   dalam kegiatan yang berkaitan dengan peringatan Bulan Bahasa.

Bahasa dan literasi  merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan yang mana  menjadi satu kompetensi  yang harus dimiliki  terutama oleh anak selaku  generasi muda. Literasi berkaitan dengan ketrampilan  komunikasi, kemampuan mengekspresikan, memahami dan memecahkan masalah dan menjalin interaksi yang menjadi satu kompetensi yang harus dimiliki  generasi  muda untuk  abad 21 .

Pada bulan Oktober ini juga menjadi kebahagiaan bagi komunitas penggerak literasi di masyarakat  karena  dibulan inilah semua rencana kegiatan literasi dapat direalisasikan setelah sekian waktu menunggu. Pada tahun ini Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebagai representasi  kehadiran negara memperhatikan  keberadaan komunitas penggerak literasi yang ada di masyarakat dan memberikan bantuan kepada komunitas penggerak literasi. Hal ini dikarenakan selama ini komunitas penggerak literasi telah memberikan kontribusi bagi tumbuhnya minat baca tulis di masyarakat, peningkatan pengetahuan maupun  ketrampilan yang berkaitan  dengan literasi khususnya baca tulis, meningkatkan  kecintaan masyarakat pada buku serta mendukung program  Merdeka Belajar dan gerakan  literasi nasional.

Gerakan Literasi Nasional

Gerakan Literasi Nasional pada hakekatnya merupakan  usaha yang dilakukan  untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa  melalui peningkatan pemahaman, pengetahuan  dan ketrampilan yang sangat dibutuhkan di abad 21  dan hal ini akan terlaksana tentunya melalui keterlibatan dan partisipasi  seluruh warga negara Indonesia. Hal ini selaras dengan 3 (tiga)  prinsip  dalam gerakan  literasi ini sebagaimana  dinyatakan dalam Buku Panduan Gerakan Literasi Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan kebudayaan  tahun 2017  yaitu berkesinambungan, terintegrasi dan melibatkan  semua pemangku kepentingan.

Menurut The United Nations Educational ,Scientific and Cultural Organization (UNESCO) bahwa  literasi adalah kemampuan untuk mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas  antara lain membaca, menyimak, menulis  dan berbicara .Ada 6 dimensi  literasi yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi. Literasi sains , literasi digital  dan literasi finansial, literasi budaya dan kewargaan. Dalam mewujudkan keenam dimensi literasi ini maka dikembangkan dalam 3 ranah yaitu  keluarga melalui gerakan literasi keluarga, sekolah  melalui gerakan literasi sekolah dan masyarakat melalui gerakan literasi masyarakat.

Untuk mendukung gerakan literasi masyarakat tentunya tidak terlepas dari keberadaan  komunitas penggerak literasi yang ada di masyarakat  seperti Taman Baca Masyarakat (TBM)  maupun komunitas penggerak literasi yang bukan berbentuk TBM seperti Forum PUSPA kota Tanjungpinang.

Komunitas penggerak literasi dan gerakan  literasi masyarakat

Dalam mendukung gerakan literasi masyarakat maka keberadaan komunitas penggerak literasi menjadi sangat penting. Peran komunitas berbasis masyarakat menjadi sangat penting karena melalui keberadaan komunitas ini maka gerakan literasi nasional yang berbasis masyarakat dapat di wujudkan dengan kegiatan-kegiatan literasi yang menyentuh  masyarakat dan berdampak positif.

Pada tahun ini, melalui seleksi nasional yang telah dilakukan oleh Badan Pengembangan  dan Pembinaan Bahasa, maka pemerintah memberikan  bantuan senilai Rp. 50 juta untuk menfasilitasi kegiatan yang direncanakan kepada Taman Baca Masyarakat (TBM) dan Komunitas Penggerak Literasi lainnya di luar TBM. Jika selama ini semua kegiatan yang telah direncanakan itu didanai secara mandiri oleh  komunitas. Maka bantuan ini menjadi stimulus bagi komunitas untuk merancang dan menggunakan dana bantuan  pemerintah ini   untuk direalisasikan bagi kegiatan menggerakkan literasi dimasyarakat secara bertanggung jawab.

Tahun 2024 ini, bantuan pemerintah telah diberikan  kepada  340 komunitas penggerak literasi di seluruh Indonesia termasuk 10 komunitas penggerak literasi di masyarakat yang berada dalam  wilayah provinsi Kepulauan Riau. Adapun komunitas yang mendapatkan  bantuan tersebut yaitu Forum PUSPA kota Tanjungpinang, TBM Abqory, TBM Fresh, TBM Dian Aksara, TBM Raja Ali Haji, TBM Bintan Sari, TBM Anak Bangsa,TBM Rivka, TBM Taman Ilmu dan TBM  SKB.

Maka kegembiraan dan kebahagiaan jelas terlihat dan dirasakan oleh semua komunitas penggerak literasi  dengan terealisasinya berbagai rencana kegiatan, bervariasinya kelompok sasaran yang terjangkau baik anak maupun orang dewasa, baik laki maupun perempuan. Selain itu dikarenakan banyaknya masyarakat yang hadir sesuai harapan, banyaknya variasi kegiatan yang diselenggarakan  semua komunitas literasi  baik daam bentuk lokakarya, pelatihan, seminar yang semua bertema literasi. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan yang dilakukan seperti menulis esai, membaca nyaring, mendongeng, jurnalistik, berbicara di depan umum,  membuat pantun dan kegiatan lainnya. Keberhasilan kegiatan literasi juga tidak terlepas dari dukungan fasilitasi  dan kolaborasi yang baik dari berbagai pihak, ini bentuk interaksi yang harmoni antara berbagai elemen pentahelix.  Semoga bakti untuk negeri tercinta ini dapat bermanfaat dan memberikan kebaikan untuk masyarakat.