Advertisement
Dr. Diah Siti Utari, SE, M.Si
Dosen STISIPOL Raja Haji dan pengurus Forum PUSPA kota Tanjungpinang
Bulan Oktober menjadi bulan yang memberikan kebahagiaan bagi semua pihak. Dibulan ini berlangsung peringatan bulan Bahasa yang mana di bulan ini berbagai kegiatan dilakukan untuk merayakan hari kelahiran Bahasa Indonesia . Dengan adanya kegiatan untuk memperingati Bulan Bahasa diharapkan dapat terbina, terlestarikan bahasa kebanggaan bangsa Indonesia dan sastra melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan yang berkaitan dengan peringatan Bulan Bahasa.
Bahasa dan literasi merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan yang mana menjadi satu kompetensi yang harus dimiliki terutama oleh anak selaku generasi muda. Literasi berkaitan dengan ketrampilan komunikasi, kemampuan mengekspresikan, memahami dan memecahkan masalah dan menjalin interaksi yang menjadi satu kompetensi yang harus dimiliki generasi muda untuk abad 21 .
Pada bulan Oktober ini juga menjadi kebahagiaan bagi komunitas penggerak literasi di masyarakat karena dibulan inilah semua rencana kegiatan literasi dapat direalisasikan setelah sekian waktu menunggu. Pada tahun ini Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebagai representasi kehadiran negara memperhatikan keberadaan komunitas penggerak literasi yang ada di masyarakat dan memberikan bantuan kepada komunitas penggerak literasi. Hal ini dikarenakan selama ini komunitas penggerak literasi telah memberikan kontribusi bagi tumbuhnya minat baca tulis di masyarakat, peningkatan pengetahuan maupun ketrampilan yang berkaitan dengan literasi khususnya baca tulis, meningkatkan kecintaan masyarakat pada buku serta mendukung program Merdeka Belajar dan gerakan literasi nasional.
Gerakan Literasi Nasional
Gerakan Literasi Nasional pada hakekatnya merupakan usaha yang dilakukan untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa melalui peningkatan pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan yang sangat dibutuhkan di abad 21 dan hal ini akan terlaksana tentunya melalui keterlibatan dan partisipasi seluruh warga negara Indonesia. Hal ini selaras dengan 3 (tiga) prinsip dalam gerakan literasi ini sebagaimana dinyatakan dalam Buku Panduan Gerakan Literasi Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan kebudayaan tahun 2017 yaitu berkesinambungan, terintegrasi dan melibatkan semua pemangku kepentingan.
Menurut The United Nations Educational ,Scientific and Cultural Organization (UNESCO) bahwa literasi adalah kemampuan untuk mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, menyimak, menulis dan berbicara .Ada 6 dimensi literasi yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi. Literasi sains , literasi digital dan literasi finansial, literasi budaya dan kewargaan. Dalam mewujudkan keenam dimensi literasi ini maka dikembangkan dalam 3 ranah yaitu keluarga melalui gerakan literasi keluarga, sekolah melalui gerakan literasi sekolah dan masyarakat melalui gerakan literasi masyarakat.
Untuk mendukung gerakan literasi masyarakat tentunya tidak terlepas dari keberadaan komunitas penggerak literasi yang ada di masyarakat seperti Taman Baca Masyarakat (TBM) maupun komunitas penggerak literasi yang bukan berbentuk TBM seperti Forum PUSPA kota Tanjungpinang.
Komunitas penggerak literasi dan gerakan literasi masyarakat
Dalam mendukung gerakan literasi masyarakat maka keberadaan komunitas penggerak literasi menjadi sangat penting. Peran komunitas berbasis masyarakat menjadi sangat penting karena melalui keberadaan komunitas ini maka gerakan literasi nasional yang berbasis masyarakat dapat di wujudkan dengan kegiatan-kegiatan literasi yang menyentuh masyarakat dan berdampak positif.
Pada tahun ini, melalui seleksi nasional yang telah dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, maka pemerintah memberikan bantuan senilai Rp. 50 juta untuk menfasilitasi kegiatan yang direncanakan kepada Taman Baca Masyarakat (TBM) dan Komunitas Penggerak Literasi lainnya di luar TBM. Jika selama ini semua kegiatan yang telah direncanakan itu didanai secara mandiri oleh komunitas. Maka bantuan ini menjadi stimulus bagi komunitas untuk merancang dan menggunakan dana bantuan pemerintah ini untuk direalisasikan bagi kegiatan menggerakkan literasi dimasyarakat secara bertanggung jawab.
Tahun 2024 ini, bantuan pemerintah telah diberikan kepada 340 komunitas penggerak literasi di seluruh Indonesia termasuk 10 komunitas penggerak literasi di masyarakat yang berada dalam wilayah provinsi Kepulauan Riau. Adapun komunitas yang mendapatkan bantuan tersebut yaitu Forum PUSPA kota Tanjungpinang, TBM Abqory, TBM Fresh, TBM Dian Aksara, TBM Raja Ali Haji, TBM Bintan Sari, TBM Anak Bangsa,TBM Rivka, TBM Taman Ilmu dan TBM SKB.
Maka kegembiraan dan kebahagiaan jelas terlihat dan dirasakan oleh semua komunitas penggerak literasi dengan terealisasinya berbagai rencana kegiatan, bervariasinya kelompok sasaran yang terjangkau baik anak maupun orang dewasa, baik laki maupun perempuan. Selain itu dikarenakan banyaknya masyarakat yang hadir sesuai harapan, banyaknya variasi kegiatan yang diselenggarakan semua komunitas literasi baik daam bentuk lokakarya, pelatihan, seminar yang semua bertema literasi. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan yang dilakukan seperti menulis esai, membaca nyaring, mendongeng, jurnalistik, berbicara di depan umum, membuat pantun dan kegiatan lainnya. Keberhasilan kegiatan literasi juga tidak terlepas dari dukungan fasilitasi dan kolaborasi yang baik dari berbagai pihak, ini bentuk interaksi yang harmoni antara berbagai elemen pentahelix. Semoga bakti untuk negeri tercinta ini dapat bermanfaat dan memberikan kebaikan untuk masyarakat.