Saiful K. Teibang
14 Oktober 2024, 11:43 WIB
Last Updated 2024-10-14T04:43:35Z
Opini

Strategi Manajemen Kinerja Berkelanjutan: Optional Teknologi di Era Digital

Advertisement

 

Halimah Sulanjari

STIE Pembangunan, Tanjungpinang, Indonesia

Email : kk.imasulan@gmail.com


Di era digital saat ini, perusahaan dihadapkan pada tantangan dan peluang baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana mengelola kinerja secara berkelanjutan, terutama dalam konteks peningkatan teknologi yang cepat. Manajemen kinerja berkelanjutan menjadi krusial atau sangat penting bagi organisasi untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya berfungsi secara efisien, tetapi juga mampu beradaptasi dan berkembang di tengah perkembangan yang ada.

Manajemen kinerja berkelanjutan mengacu pada sistem dan proses yang digunakan untuk mengukur, memantau dan meningkatkan kinerja organisasi secara terus-menerus. Tujuan manajemen kinerja berkelanjutan adalah untuk mencapai hasil yang optimal dan berkelanjutan, sambil memperhatikan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Dalam konteks ini, perusahaan atau organisasi tidak hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi juga menjaga tanggung jawab sosial dan lingkungan.


Salah satu faktor penting dalam mengimplementasikan manajemen kinerja berkelanjutan adalah optimalisasi teknologi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) membuka peluang baru untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Dalam era digital ini, teknologi bukanlah sekedar alat, tetapi menjadi bagian penting dari strategi bisnis. Pentingnya penggunaan teknologi dalam manajemen kinerja berkelanjutan    dapat    dilihat    dari    beberapa    aspek:


1.    Pengumpulan Data yang Lebih Baik, teknologi memungkinkan pengumpulan data secara real-time, memberikan wawasan yang lebih akurat tentang kinerja operasional dan hasil. Dengan menggunakan sistem analitik dan big data, perusahaan dapat mengidentifikasikan tren dan pola yang sebelumnya tidak terlihat.
2.    Automatisasi Proses, dengan mengotomatisasikan tugas-tugas yang biasa dilakukan, perusahaan dapat menghemat waktu dan sumber daya. Automatisasi juga mengurangi resiko kesalahan manusia, sehingga meningkatkan akurasi dan efektivitas dalam pelaksanaan strategi.
3.    Kolaborasi dan Komunikasi yang Efektif, platform digital mendukung kolaborasi di antara tim, memungkinkan pertukaran ide dan informasi dengan cepat. Dalam konteks ini, penggunaan alat seperti aplikasi manajemen proyek, konverensi   video,   dan ruang   kerja   kolaboratif menjadi   sangat   penting.
4.    Peningkatan Pengalaman Karyawan, teknologi juga berperan dalam menigkatkan pengalaman kerja karyawan. Dengan memanfaatkan alat-alat yang memudahkan proses kerja, karyawan dapat merasa lebih puas dan termotivasi, yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap kinerja organisasi    secara    keseluruhan.
5.    Inovasi Bekelanjutan, optimalisasi teknologi memungkinkan perusahaan untuk terus berinovasi. Melalui penelitian dan pengembangan yang didukung teknologi, organisasi dapat meciptakan produk dan layanan baru yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
 
Mengintegrasi teknologi ke dalam strategi manajemen kinerja berkelanjutan memerlukan pendekatan yang terencana. Berikut adalah langkah-langkah yang   dapat         diambil         oleh         perusahaan         atau         organisasi.
1.    Indentifikasi Tujuan Strategi, tentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang sejalan dengan visi organisasi. Tujuan ini harus jelas, struktur dan       dapat       dicapai       dengan       manfaat       teknologi       yang       ada.
2.    Pengembangan Infrastruktur Teknologi, investasikan dalam teknologi yang mendukung manajemen kinerja berkelanjutan seperti sistem perangkat lunak untuk    pemantauan    kinerja,    analisis    data    dan    platform    kolaborasi.
3.    Pelatihan dan Pengembangan, berikan pelatihan kepada karyawan untuk memastikan mereka memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menggunkan teknologi baru secara efektif. Budaya pembelajaran harus ditingkatkan      agar      karyawan      mampu      beradaptasi      dengan      cepat.
4.    Pemantauan dan Evaluasi, mengukur kinerja berdasarkan tujuan strategis yang ditetapkan. Sistem analisis canggih dapat membantu menganalisis data dan   mendapatkan   wawasan   mendalam   untuk   pengambilan   keputusan.
5.    Pembaharuan Strategi secara Berkala, evaluasi hasil secara berkala dan memperbarui strategi sesuai dengan perubahan pasar dan teknologi. Feedback atau umpan balik dari karyawan yang menggunakan sistem juga sangat penting untuk perbaikan berkelanjutan.


Strategi manajemen kinerja berkelanjutan yang efektif di era digital memerlukan kombinasi antara pendekatan sistemik dan pemanfaatan teknologi yang optimal. Dengan menerapkan inovasi teknologi dalam proses manajemen kinerja, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi operasioanal tetapi juga membangun daya saing jangka panjang. Dalam dunia yang terus berubah, kecepatan adaptasi dan kemampuan untuk inovasi menjadi kunci untuk mencapai kinerja yang berkelanjutan dan mengarah pada kesuksesan organisasi di masa depan.


Dengan demikian, operasional teknologi tidak hanya berfungsi sebagai alat, tetapi sebagai strategi dalam mencapai tujuan manajemen kinerja berkelanjutan. Keberhasilan organisasi di era digital bergantung pada kemampuan mereka untuk memanfaatkan teknologi dalam setiap aspek operasional dan strategis.