Saiful K. Teibang
13 Oktober 2024, 18:46 WIB
Last Updated 2024-10-13T11:46:41Z

Transformasi Manajemen Kinerja Strategi Berkelanjutan untuk Era Digital

Advertisement

 

Feradha Nur Larasati 22612097

STIE Pembangunan, Tanjungpinang, Indonesia
Email : hallofera9@gmail.com

Era globalisasi dan revolusi industry 4.0 mengenai digitalisasi menjadi kunci utama dalam transformasi berbagai sektor industri. Kemajuan teknologi informasi yang pesat mendorong peluang perusahaan untuk mengoptimalkan pengoperasian sistem mereka dengan meningkatkan efisiensi di berbagai aspek kinerja (Putri et al., 2024). Manajemen kinerja yang efektif di era digital harus mampu mengintegrasikan teknologi informasi dengan strategi bisnis untuk menciptakan nilai tambah. Hal ini mencakup penggunaan analitik digital untuk meningkatkan efisiensi operasional dan fokus pada pengalaman pelanggan. Dengan demikian, organisasi perlu mengembangkan pendekatan yang adaptif dan responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis yang cepat, serta memanfaatkan data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Strategi Manajemen Inovatif sebagai Kunci untuk Merespons Era Digital
Inovasi dalam proses manajemen adalah kunci untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital, di mana strategi manajemen yang inovatif mengharuskan kita untuk secara aktif beradaptasi dan memaksimalkan teknologi terbaru, menjadikannya bagian penting dari setiap aspek pengelolaan organisasi. (Syafi`’i, 2023). Di era digital, pengalaman pelanggan menjadi salah satu faktor kunci dalam keberhasilan bisnis. Strategi manajemen inovatif harus berorientasi pada pelanggan, dengan memanfaatkan teknologi untuk memahami perilaku dan preferensi pelanggan. Misalnya, analitik data dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren dan kebutuhan pelanggan, sehingga organisasi dapat menawarkan produk dan layanan yang lebih relevan.
Peran Teknologi dalam Transformasi Manajemen Kinerja

Perubahan teknologi yang cepat telah secara signifikan mengubah dunia bisnis. Transformasi ini terjadi karena teknologi digital mampu menggantikan pekerjaan yang bersifat manual (Frey & Osborne, 2013). Perusahaan perlu mengembangkan sumber daya manusia (SDM) agar memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan era digital (Nagel, 2020). Mereka yang berhasil mengintegrasikan teknologi digital ke dalam strategi manajemen SDM memiliki kesempatan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, pengembangan strategi manajemen SDM yang sejalan dengan transformasi digital sangat penting untuk memastikan perusahaan dapat memanfaatkan teknologi secara optimal dan meningkatkan kinerja mereka. Era teknologi dalam transformasi manajemen kinerja sangat krusial di era digital saat ini. Teknologi modern, seperti analitik data dan kecerdasan buatan, memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan dan menganalisis data kinerja secara langsung. Ini membantu manajer dalam mengambil keputusan yang lebih tepat dan berbasis bukti, serta mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Selain itu, teknologi juga meningkatkan kolaborasi dan komunikasi di dalam tim melalui alat kolaborasi digital, yang memungkinkan anggota tim untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan lebih efisien.
 
Transformasi ini juga mencakup pengembangan keterampilan karyawan melalui platform pelatihan online, yang memberikan akses kepada mereka untuk meningkatkan kemampuan sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan demikian, perusahaan dapat membangun tim yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan (Putri, 2024). Selain itu, teknologi membantu menciptakan budaya kinerja yang transparan dan berbasis data, di mana semua anggota organisasi dapat melihat dan memahami tujuan kinerja dengan jelas. Secara keseluruhan, teknologi berfungsi sebagai pendorong utama dalam meningkatkan efisiensi, kolaborasi, dan pengembangan keterampilan, yang semuanya berkontribusi pada keberhasilan manajemen kinerja di perusahaan (Susanto, 2024).

Mengembangkan Kompetensi Digital untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan

Kompetensi digital berkaitan erat dengan kemampuan atau kapabilitas yang diterapkan dan dapat menghasilkan kinerja yang baik atau sangat baik. Tidak semua pegawai atau pemimpin memiliki kewenangan atau otoritas, sehingga kompetensi digital hanya dimiliki oleh pegawai atau pemimpin yang menunjukkan kinerja tinggi. Kompetensi digital adalah keterampilan yang dimiliki individu, meliputi pengetahuan, kemampuan, dan etika yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, sehingga mereka dapat menjalankan tugas secara profesional, efektif, dan efisien.

Menurut Ilmi (2018), kompetensi digital mencerminkan sikap dan perilaku karyawan yang sesuai dengan jabatan mereka di perusahaan, yang pada akhirnya mempengaruhi pencapaian target perusahaan (Wahono et al., 2019). Kompetensi digital adalah karakteristik dasar individu yang berkaitan dengan kinerja mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, yang memiliki dasar atau sifat kausal yang dijadikan rujukan (Pratiwi, 2022). Kompetensi digital dibangun melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja karyawan ketika melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka. Penggunaan teknologi informasi mencerminkan perilaku individu dalam memanfaatkan sistem informasi untuk menyelesaikan tugas dengan lebih mudah (Shahlaei et al., 2020). Setiap individu dalam organisasi, terutama di lingkungan pemerintah, harus menyadari tren ini agar dapat berpartisipasi dalam setiap perubahan yang terjadi. Saat ini adalah era persaingan, di mana siapa pun yang mampu bersaing dan memiliki kompetensi digital akan menjadi pemenang dalam kompetisi ini.

KESIMPULAN

Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tepat, yang tidak hanya fokus pada hasil finansial, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan mereka. Dengan pendekatan yang holistik ini, organisasi dapat mencapai tujuan keberlanjutan sambil meningkatkan kinerja secara keseluruhan, menciptakan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan. Transformasi ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana organisasi mengelola perubahan dan beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
 
DAFTAR PUSTAKA


Putri, A. M., Fauzi, A., Ladhuny, M., Joanna, I., Aryanto, A. D., Maharani, D., Salsabila, Z. E., & Adinugroho, E. (2024). Strategi Penerapan Rantai Pasok Digital Berkelanjutan: Peluang dan Tantangan di Era Digital. 3(2).

Pratiwi, S. R., Suwarsi, S., & Assyofa, A. R. (2022, January). Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai. In Bandung Conference Series: Business and Management (Vol. 2, No. 1, pp. 141-146).

Susanto, E., Komang Darma Yudanta, I. B., Suparsana, I. M., Ugiantara, M. B., Made Ari Herawan, I. G. A., & Widana, I. G. (2024). Pengembangan Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Transformasi Digital Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Syntax Idea, 6(2), 673–680. https://doi.org/10.46799/syntax-idea.v6i2.2971

Syafi`’i, A., Brawijaya, A., & Hakim, A. R. (2023). STRATEGI INOVATIF MANAJEMEN DAN BISNIS DI ERA DIGITAL: ANALISIS PENGARUH TEKNOLOGI TERKINI TERHADAP KEBERLANJUTAN DAN KINERJA ORGANISASI. Jurnal Visionida, 9(2), 191–198.

https://doi.org/10.30997/jvs.v9i2.11069

Wahono, P., Poernomo, D., & Kusumah, M. S. (2019). Strategy for developing sustainable ecotourism. IOP Conference Series: Earth and   Environmental Science, 361(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/361/1/012014